Meningkatkan Kreatifitas Berekspresi dalam “Science Expression”
Selasa 22 Juni 2010 kemarin, Pusat Peragaan Iptek (PP-IPTEK) menyelenggarakan suatu kegiatan khusus seputar bagaimana kita mengekspresikan diri dalam science. Kegiatan yang diberi judul “Science Expression” ini diikuti oleh siswa dan siswi dari SMPN 252 Jakarta. Science Expression merupakan kegiatan yang mengkolaborasikan antara “art and science” yang dikemas secara kreatif untuk memberikan kesan dan makna yang lebih dengan tema “Fiction”.
Mengapa “Fiction” ? Fiction atau fiksi merupakan istilah sastra yang berarti tidak nyata terjadi atau sebuah karangan belaka. Fiksi memberikan kebebasan bagi peserta untuk mengekspresikan imajinasi mereka namun tetap bersifat sains. Kegiatan yang dibuka tepat pukul 09.00 ini terbagi atas lima sesi. Science Show merupakan sesi pembuka dari rangkaian kegiatan Science Expression. Pada science show ini peserta disuguhi dengan berbagai demonstrasi spetakuler tentang fire dan liquid Nitrogen. Derai tawa para peserta sesekali terdengar karena gurauan dan canda dari demonstrator disela-sela pertunjukan.
Pada sesi kedua, peserta dipersilahkan untuk mengekspresikan diri dengan cara melukis di atas t-shirt dan membuat topeng dalam science activity. Sebelum mulai berekspresi para peserta dibagi menjadi beberapa kelompok dan masing-masing kelompok harus menentukan tema yang berbeda. Kreatifitas para peserta mulai terlihat saat mereka sudah menentukan tema dan mulai melukis. Ada yang memulai dengan membuat pola dengan pensil terlebih dulu, tetapi ada juga yang langsung menggunakan kuas, bahkan ada satu kelompok yang tidak menggunakan pensil dan kuas tetapi langsung menggunakan tangan mereka “karena dengan tangan langsung akan lebih mudah berekspresi kak…” demikian ucap mereka.
Selesai dengan kuas, t-shirt dan topeng, peserta selanjutnya diajak untuk bermain di luar ruangan. Lempar balon, ball fall, Blind ball, dan costume competiton merupakan permainan-permainan yang memerlukan kekompakan dan kerjasama kelompok. Di sini terlihat bagaimana mereka bersaing untuk menjadi yang terbaik dan tercepat dalam menyelesaikan suatu permainan.
Setelah puas melakukan berbagai permainan, peserta diajak kembali keruangan untuk mengikuti workshop. Workshop ini membahas bagaimana menulis sebuah karya ilmiah. Berbagai hal tentang bagaimana menulis sebuah karya ilmiah, mulai dari apa itu karya ilmiah, jenis-jenis karya ilmiah sampai dengan metode ilmiah dijelaskan dengan rinci pada sesi ini. “Metode yang digunakan dalam suatu karya ilmiah akan sangat menentukan berhasil atau tidaknya karya ilmiah tersebut” demikian yang disampaikan oleh narasumber dalam kegiatan tersebut.
Sebagai sesi penutup, para peserta diminta untuk memperagakan hasil karya yang sudah mereka buat pada kegiatan science activity sebelumnya. Masing-masing mereka mengenakan t-shirt yang sudah mereka lukis untuk kemudian memperagakannya diatas panggung sesuai dengan kelompoknya. Satu persatu laksana seorang model mereka berlenggak-lenggok memamerkan hasil karya mereka.
Kegiatan Science Expression ditutup dengan penyampaian pesan dan kesan dari peserta dan guru pendamping atas kegiatan yang sudah dilaksanakan sekaligus pengumuman beberapa hasil karya terbaik.
Science Expression adalah kegiatan yang dilakukan oleh siswa-siswi SMPN 252 beserta guru pendampingnya dalam rangka perpisahan kelas akselerasi. Di PP-IPTEK, siswa-siswi SMPN 252 membuktikan bahwa kegiatan perpisahan sekolah tidak hanya dapat diisi dengan pentas musik tetapi dapat juga diisi dengan kegiatan yang menggabungkan sains dan art.[pp-iptek]
event seperti inilah yang seharusnya banyak digelar di negara kita... karena dapat merangsang kreatifitas genarasi muda dan sekaligus memacu perkembangan teknologi Indonesia di masa depan.
BalasHapusFaktanya sekarang, event hura2 (misal; pertunjukan musik panggung yg digelar TV2 swasta) jauh lebih gampang ditemui disetiap sudut malll dikota2 besar dibanding kegiatan2 yang edukatif seperti ini...