PP-IPTEK Meriahkan KORINDO 2010
Roket merupakan salah satu wahana dirgantara yang memiliki makna strategis. Bangsa yang mampu mengembangkan dan menguasai teknologi roket akan disegani oleh bangsa-bangsa lain di dunia. Hal tersebut sangat beralasan, sebab teknologi roket dapat dimanfaatkan untuk berbagai macam tujuan, seperti misalnya satelit mata-mata militer, satelit komunkasi komersial, satelit pemantau cuaca, dan lain sebagainya.
Pusat Peragaan Iptek (PP-IPTEK) sebagai instansi yang peduli terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya roket air, turut berpartisipasi dalam pameran kedirgantaraan dalam rangka memeriahkan acara Kompetisi Roket Indonesia (KORINDO) 26 – 28 Juni 2010 yang diadakan oleh LAPAN dan Pemkab Bantul. Kompetisi Roket Indonesia merupakan kegiatan yang bertujuan menumbuhkan rasa cinta kedirgantaraan pada mahasiswa dan masyarakat , sekaligus menjaring mahasiswa berminat dan berprestasi dalam bidang teknologi kedirgantaraan, serta meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam rancang bangun dan evaluasi muatan roket.
Lebih dari 30 Perguruan Tinggi turut serta dalam kompetisi ini, yang berarti terjadi penambahan dari tahun sebelumnya yang hanya diikuti oleh sekitar 20 Perguruan Tinggi. Dalam pelaksanaannya kompetisi ini dibagi menjadi tiga tahap antara lain uji fungsional muatan roket, uji terbang dan presentasi data hasil uji terbang.
Acara yang bertema “Homing Meteo Payload” ini dibuka secara resmi oleh Menristek, Suharna Surapranata dan dihadiri pula Bupati Bantul Idham Samawi dan Rektor UGM, Sudjarwadi, serta tiga orang pengamat Asia-Pacific Regional Space Agency Forum (APRSAF), Takashi Kubota dari Jepang, Geri Gophir dan Helmi Sanusi dari Malaysia.
Selain membuka acara, Menristek juga mengunjungi beberapa stand pameran yang ada, diantaranya stand Museum TNI AU, stand STTA Penerbangan, stand SMK Muhammadiyah 1 Bambanglipuro, stand STTKD, stand UKM Kab. Bantul, dan stand PP-IPTEK. Saat berada di stand PP-IPTEK Beliau menyempatkan diri meluncurkan roket dengan bahan bakar angin dan powder. Selanjutnya Beliau mengikuti acara penandatanganan MoU Kementrian RISTEK dengan Pemkab Bantul dan peletakkan batu pertama proyek percontohan pengembangan energi listrik hibrid di kampung nelayan Pandansimo Bantul, Yogyakarta.[pp-iptek]
Pusat Peragaan Iptek (PP-IPTEK) sebagai instansi yang peduli terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya roket air, turut berpartisipasi dalam pameran kedirgantaraan dalam rangka memeriahkan acara Kompetisi Roket Indonesia (KORINDO) 26 – 28 Juni 2010 yang diadakan oleh LAPAN dan Pemkab Bantul. Kompetisi Roket Indonesia merupakan kegiatan yang bertujuan menumbuhkan rasa cinta kedirgantaraan pada mahasiswa dan masyarakat , sekaligus menjaring mahasiswa berminat dan berprestasi dalam bidang teknologi kedirgantaraan, serta meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam rancang bangun dan evaluasi muatan roket.
Lebih dari 30 Perguruan Tinggi turut serta dalam kompetisi ini, yang berarti terjadi penambahan dari tahun sebelumnya yang hanya diikuti oleh sekitar 20 Perguruan Tinggi. Dalam pelaksanaannya kompetisi ini dibagi menjadi tiga tahap antara lain uji fungsional muatan roket, uji terbang dan presentasi data hasil uji terbang.
Acara yang bertema “Homing Meteo Payload” ini dibuka secara resmi oleh Menristek, Suharna Surapranata dan dihadiri pula Bupati Bantul Idham Samawi dan Rektor UGM, Sudjarwadi, serta tiga orang pengamat Asia-Pacific Regional Space Agency Forum (APRSAF), Takashi Kubota dari Jepang, Geri Gophir dan Helmi Sanusi dari Malaysia.
Selain membuka acara, Menristek juga mengunjungi beberapa stand pameran yang ada, diantaranya stand Museum TNI AU, stand STTA Penerbangan, stand SMK Muhammadiyah 1 Bambanglipuro, stand STTKD, stand UKM Kab. Bantul, dan stand PP-IPTEK. Saat berada di stand PP-IPTEK Beliau menyempatkan diri meluncurkan roket dengan bahan bakar angin dan powder. Selanjutnya Beliau mengikuti acara penandatanganan MoU Kementrian RISTEK dengan Pemkab Bantul dan peletakkan batu pertama proyek percontohan pengembangan energi listrik hibrid di kampung nelayan Pandansimo Bantul, Yogyakarta.[pp-iptek]
Tidak ada komentar