1000 Kepala Sekolah dan Guru SIT Ikuti Seminar Pendidikan Karakter di PP-IPTEK
Jaringan Sekolah Islam Terpadu (JSIT) dan Pusat Peragaan Iptek (PP-IPTEK) bekerjasama dalam melaksanakan Seminar Pendidikan Karakter tingkat nasional bagi para kepala sekolah dan guru Sekolah Islam terpadu (SIT) pada Sabtu (5/2/11) kemarin di gedung PP-IPTEK TMII jakarta. Seminar Pendidikan karakter ini merupakan salah satu dari beberapa rangkaian kegiatan dalam rangka peringatan milad JSIT yang berlangsung selama tiga hari (4-6/2/11).
Kegiatan yang diikuti oleh 1000 orang kepala sekolah dan guru SIT se Indonesia ini dibuka secara resmi oleh Menteri Riset dan Teknologi, Suharna Surapranata. Dalam sambutannya Beliau menyampaikan bahwa SIT yang tergabung dalam JSIT turut berperan penting dalam meningkatkan mutu dan kualitas pemahaman serta penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi atas generasi muda.
Selain Menristek, pada kegiatan ini hadir pula Wakil Menteri Pendidikan Nasional, fasli Jalal. Dalam paparannya Beliau menyampaikan bahwa pendidikan karakter bagi anak bukan dari penambahan kurikulum ataupun mata pelajaran yang didapat saja, melainkan lebih banyak ditunjukan oleh keteladanan baik di lingkungan keluarga, sekolah, ataupun di lingkungan bermainnya, dari orang tua, guru bahkan dari teman bermain.
Seminar pendidikan karakter ini sendiri menghadirkan 4 narasumber dalam dan luar negeri antara lain Rektor Universitas Negeri Yogyakarta, Rahmat Wahab, Konsultan Pendidikan OKI/Direktur ADNI Malaysia, Hasni Muhammad, Executive Al Junied Islamic School Singapura, Khairiana Binte Zainal Abiden, dan Direktur PP-IPTEK, Sukro Muhab. Selain itu, para peserta yang hadir juga disuguhi berbagai demonstrasi sains spektakuler khas PP-IPTEK.
Disaat yang bersamaan juga diadakan berbagai kegiatan lomba yang diikuti oleh para siswa SIT antara lain, Lomba Story Telling, Lomba Teknologi Sederhana, Lomba Nasyid, dan Futsal.
Pada Jumat sebelumnya, para peserta juga telah hadir untuk mengikuti Sosialisasi Standar Mutu Sekolah Islam Terpadu guna menyamakan persepsi pengelolaan SIT di Indonesia. Kegiatan Sosialisasi Standar Mutu SIT ini kemudian dilanjutkan pada hari Minggu yang merupakan hari terakhir peringatan milad.
Kegiatan ini diharapkan dapat menigkatkan standar mutu pendidikan serta dapat menciptakan dan melahirkan generasi muda yang berkompetensi disegala bidang baik itu kompetensi iman (Imany), kompetensi kepribadian dan sosial (Dzaty-Sya’by), kompetensi keilmuan (Ilmiah), serta kompetensi fisik dan keterampilan (Jismy-Fanny).[pp-iptek]
Kegiatan yang diikuti oleh 1000 orang kepala sekolah dan guru SIT se Indonesia ini dibuka secara resmi oleh Menteri Riset dan Teknologi, Suharna Surapranata. Dalam sambutannya Beliau menyampaikan bahwa SIT yang tergabung dalam JSIT turut berperan penting dalam meningkatkan mutu dan kualitas pemahaman serta penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi atas generasi muda.
Selain Menristek, pada kegiatan ini hadir pula Wakil Menteri Pendidikan Nasional, fasli Jalal. Dalam paparannya Beliau menyampaikan bahwa pendidikan karakter bagi anak bukan dari penambahan kurikulum ataupun mata pelajaran yang didapat saja, melainkan lebih banyak ditunjukan oleh keteladanan baik di lingkungan keluarga, sekolah, ataupun di lingkungan bermainnya, dari orang tua, guru bahkan dari teman bermain.
Seminar pendidikan karakter ini sendiri menghadirkan 4 narasumber dalam dan luar negeri antara lain Rektor Universitas Negeri Yogyakarta, Rahmat Wahab, Konsultan Pendidikan OKI/Direktur ADNI Malaysia, Hasni Muhammad, Executive Al Junied Islamic School Singapura, Khairiana Binte Zainal Abiden, dan Direktur PP-IPTEK, Sukro Muhab. Selain itu, para peserta yang hadir juga disuguhi berbagai demonstrasi sains spektakuler khas PP-IPTEK.
Disaat yang bersamaan juga diadakan berbagai kegiatan lomba yang diikuti oleh para siswa SIT antara lain, Lomba Story Telling, Lomba Teknologi Sederhana, Lomba Nasyid, dan Futsal.
Pada Jumat sebelumnya, para peserta juga telah hadir untuk mengikuti Sosialisasi Standar Mutu Sekolah Islam Terpadu guna menyamakan persepsi pengelolaan SIT di Indonesia. Kegiatan Sosialisasi Standar Mutu SIT ini kemudian dilanjutkan pada hari Minggu yang merupakan hari terakhir peringatan milad.
Kegiatan ini diharapkan dapat menigkatkan standar mutu pendidikan serta dapat menciptakan dan melahirkan generasi muda yang berkompetensi disegala bidang baik itu kompetensi iman (Imany), kompetensi kepribadian dan sosial (Dzaty-Sya’by), kompetensi keilmuan (Ilmiah), serta kompetensi fisik dan keterampilan (Jismy-Fanny).[pp-iptek]
Tidak ada komentar