Duduk di Atas Paku Pada Festival Museum Day
Bertepatan dengan Hari Museum Dunia yang jatuh pada tanggal 18 Mei, Dinas Pariwisata dan Kebudayaaan DKI Jakarta Mengadakan berbagai rangkaian kegiatan dalam acara Festival Museum Day yang berlangsung selama satu hari (18/5/11) di Taman Museum Fatahillah, Kawasan Kota Tua Jakarta.
Berbagai kegiatan yang ada dalam Festival Museum Day ini antara lain bazaar, berbagai pelombaan, atraksi kesenian betawi, atraksi permainan tradisional, talk show, aksi penandatangan spanduk sepanjang 200 meter, serta pameran museum se DKI Jakarta sebagai kegiatan utamanya. Sekitar 43 museum yang berada di Jakarta turut serta dalam kegiatan ini.
Pusat Peragaan Iptek (PP-IPTEK) yang selama ini dikenal selalu aktif dalam melaksanakan berbagai kegiatan yang berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi turut serta memeriahkan kegiatan ini dengan menyajikan dua alat peraga interaktif yaitu Tebak Tanggal Lahir dan Kursi Paku. Kedua alat peraga ini sengaja dipilih oleh PP-IPTEK karena kegiatan yang bertema “Museum and memory” ini memang masih berkaitan dengan unsur budaya, dimana masih banyak masyarakat kita yang menganggap bahwa orang yang dapat menebak sesuatu atau dapat berdiri dan duduk di atas paku merupakan orang yang sakti. Dengan alat peraga Tebak Tanggal Lahir, kita bisa mengetahui tanggal lahir seseorang hanya dengan menggunakan kumpulan angka pada tiap kotak yang ada pada alat peraga tersebut, sedangkan alat peraga Kursi Paku, kita dapat duduk bahkan berdiri di atas paku dengan aman tanpa terluka. Namun kedua fenomena ajaib ini dapat dijelaskan secara ilmiah.
Selain menyajikan alat peraga yang interaktif, PP-IPTEK juga menyuguhkan berbagai percobaan sains dalam bentuk demonstrasi yang melibatkan pengunjung.
“Museum bukan hanya sebagai pusat sejarah, tetapi juga merupakan sarana edukasi bagi masyarakat, khususnya para pelajar” demikian ucap Sukesti Martono, Deputi Gubernur Profinsi DKI Jakarta bidang Budaya dan Pariwisata dalam sambutannya saat membuka acara.
Selain untuk meningkatkan kesadaran masyarakat umum terutama kaum muda lebih mengenal dan mencintai museum, kegiatan ini juga bertujuan untuk meningkatkan jumlah kunjungan ke museum yang saat ini masih dirasakan masih sangat kurang.[pp-iptek]
Berbagai kegiatan yang ada dalam Festival Museum Day ini antara lain bazaar, berbagai pelombaan, atraksi kesenian betawi, atraksi permainan tradisional, talk show, aksi penandatangan spanduk sepanjang 200 meter, serta pameran museum se DKI Jakarta sebagai kegiatan utamanya. Sekitar 43 museum yang berada di Jakarta turut serta dalam kegiatan ini.
Pusat Peragaan Iptek (PP-IPTEK) yang selama ini dikenal selalu aktif dalam melaksanakan berbagai kegiatan yang berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi turut serta memeriahkan kegiatan ini dengan menyajikan dua alat peraga interaktif yaitu Tebak Tanggal Lahir dan Kursi Paku. Kedua alat peraga ini sengaja dipilih oleh PP-IPTEK karena kegiatan yang bertema “Museum and memory” ini memang masih berkaitan dengan unsur budaya, dimana masih banyak masyarakat kita yang menganggap bahwa orang yang dapat menebak sesuatu atau dapat berdiri dan duduk di atas paku merupakan orang yang sakti. Dengan alat peraga Tebak Tanggal Lahir, kita bisa mengetahui tanggal lahir seseorang hanya dengan menggunakan kumpulan angka pada tiap kotak yang ada pada alat peraga tersebut, sedangkan alat peraga Kursi Paku, kita dapat duduk bahkan berdiri di atas paku dengan aman tanpa terluka. Namun kedua fenomena ajaib ini dapat dijelaskan secara ilmiah.
Selain menyajikan alat peraga yang interaktif, PP-IPTEK juga menyuguhkan berbagai percobaan sains dalam bentuk demonstrasi yang melibatkan pengunjung.
“Museum bukan hanya sebagai pusat sejarah, tetapi juga merupakan sarana edukasi bagi masyarakat, khususnya para pelajar” demikian ucap Sukesti Martono, Deputi Gubernur Profinsi DKI Jakarta bidang Budaya dan Pariwisata dalam sambutannya saat membuka acara.
Selain untuk meningkatkan kesadaran masyarakat umum terutama kaum muda lebih mengenal dan mencintai museum, kegiatan ini juga bertujuan untuk meningkatkan jumlah kunjungan ke museum yang saat ini masih dirasakan masih sangat kurang.[pp-iptek]
Tidak ada komentar