Science for All do Slawi
Kegiatan roadshow Science for All telah sampai di kota ke 3 dari 6 kota yang menjadi tujuan. Setelah sehari sebelumnya (22/7) penyelenggaraan Science for All sukses diselenggarakan di SMKN 2 Slawi, Kabupaten Tegal, Kali ini kota yang menjadi tempat penyelenggaraan kegiatan ini adalah kota kota pelajar, Yogyakarta.
Didahului dengan sambutan DirekturPusat Peragaan Ipptek (PP-IPTEK) sekaligus Koordinator Kegiatan Science for All, Sukro Muhab yang menyampaikan maksud dan tujuan diadakannya kegiatan Science for All serta rangkaian kegiatan yang telah dan masih akan dilaksanakan, yang kemudian dilanjutkan dengan sambutan dari Walikota Yogyakarta, Herry Zudianto.
Dalam sambutannya Beliau menyampaikan mengenai filosofi system pendidikan Ki Hajar Dewantoro yaitu “Niteni, niro’ke, dan nambahi” yang berarti memahami, meniru dan mengembangkan. “Diharapkan dengan diadakannya kegiatan Science for All di Yogyakarta ini akan memunculkan inspirasi bagi para pelajar, mulai dari paham, coba, dan kembangkan teknologi, sehingga teknologi Indonesia ke depan akan lebih maju dan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari peradaban Indonesia yang akan datang yang unsur utamanya adalah teknologi, budaya atau kearifan lokal, dan agama”.
Kegiatan yang berlangsung di Taman Pintar Yogyakarta ini dibuka secara resmi oleh Deputi Bidang Pendayagunaan Iptek Kementerian Riset dan Teknologi, Idwan Suhardi pada hari Sabtu, 23 Juli 2011 dengan menyemprotkan larutan kapur hingga memunculkan pesan tersembunyi bertuliskan Science for All. Beliau menyampaikan bahwa “apa yang terdapat dalam filosofi system pendidikan Ki Hajar Dewantoro mengenai “niteni, niro’ke, dan nambahi” memang sangat tepat jika dikaitkan dengan salah satu cara penguasaan teknologi. Hal ini dapat dilihat dari bagaimana pesan tersembunyi bertuliskan Science for All ini dibuat. Kita memang harus memahami teknologi itu, menirunya, untuk kemudian memodifikasinya sehingga menghasilkan sesuatu yang baru dan lebih baik”.Pada kesempatan ini, Deputi juga turut menyaksikan pembukaan kompetisi robotik yang diselenggarakan oleh taman pintar dengan memperebutkan puala Menristek.
Penyelenggaraan Science for All sendiri merupakan kegiatan dalam rangka memperingati Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas) yang jatuh pada tanggal 10 Agustus. Science for All di Taman Pintar ini menyajikan berbagai kegiatan diantaranya, pameran 6 alat peraga sains interaktif, demonstrasi sains spektakuler yang dibawakan oleh tim Science for All dari PP-IPTEK serta Bincang Teknologi Populer (Binokuler) mengenai “Potensi Energi Baru dan Terbarukan” dengan pemanfaatan sumber energi bersih masa depan berkelanjutan dengan narasumber Sudiartono dari Pusat Studi Energi UGM, Laboratorium Geofisika Fakultas MIPA UGM.(ppiptek)
Didahului dengan sambutan DirekturPusat Peragaan Ipptek (PP-IPTEK) sekaligus Koordinator Kegiatan Science for All, Sukro Muhab yang menyampaikan maksud dan tujuan diadakannya kegiatan Science for All serta rangkaian kegiatan yang telah dan masih akan dilaksanakan, yang kemudian dilanjutkan dengan sambutan dari Walikota Yogyakarta, Herry Zudianto.
Dalam sambutannya Beliau menyampaikan mengenai filosofi system pendidikan Ki Hajar Dewantoro yaitu “Niteni, niro’ke, dan nambahi” yang berarti memahami, meniru dan mengembangkan. “Diharapkan dengan diadakannya kegiatan Science for All di Yogyakarta ini akan memunculkan inspirasi bagi para pelajar, mulai dari paham, coba, dan kembangkan teknologi, sehingga teknologi Indonesia ke depan akan lebih maju dan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari peradaban Indonesia yang akan datang yang unsur utamanya adalah teknologi, budaya atau kearifan lokal, dan agama”.
Kegiatan yang berlangsung di Taman Pintar Yogyakarta ini dibuka secara resmi oleh Deputi Bidang Pendayagunaan Iptek Kementerian Riset dan Teknologi, Idwan Suhardi pada hari Sabtu, 23 Juli 2011 dengan menyemprotkan larutan kapur hingga memunculkan pesan tersembunyi bertuliskan Science for All. Beliau menyampaikan bahwa “apa yang terdapat dalam filosofi system pendidikan Ki Hajar Dewantoro mengenai “niteni, niro’ke, dan nambahi” memang sangat tepat jika dikaitkan dengan salah satu cara penguasaan teknologi. Hal ini dapat dilihat dari bagaimana pesan tersembunyi bertuliskan Science for All ini dibuat. Kita memang harus memahami teknologi itu, menirunya, untuk kemudian memodifikasinya sehingga menghasilkan sesuatu yang baru dan lebih baik”.Pada kesempatan ini, Deputi juga turut menyaksikan pembukaan kompetisi robotik yang diselenggarakan oleh taman pintar dengan memperebutkan puala Menristek.
Penyelenggaraan Science for All sendiri merupakan kegiatan dalam rangka memperingati Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas) yang jatuh pada tanggal 10 Agustus. Science for All di Taman Pintar ini menyajikan berbagai kegiatan diantaranya, pameran 6 alat peraga sains interaktif, demonstrasi sains spektakuler yang dibawakan oleh tim Science for All dari PP-IPTEK serta Bincang Teknologi Populer (Binokuler) mengenai “Potensi Energi Baru dan Terbarukan” dengan pemanfaatan sumber energi bersih masa depan berkelanjutan dengan narasumber Sudiartono dari Pusat Studi Energi UGM, Laboratorium Geofisika Fakultas MIPA UGM.(ppiptek)
Tidak ada komentar