PP-IPTEK Luncurkan Roket Air Hasil Karya Terbaik Pelajar Indonesia di TMII
Setelah melalui seleksi regional di beberapa wilayah di Indonesia, 80 orang pelajar SMP akan mewakili sekolah dan wilayahnya masing-masing untuk mempertontonkan hasil karya Roket Air terbaiknya kepada masyarakat luas dalam ajang Kompetisi Roket Air Nasional (KRAN) 2011. Selain Jabodetabek, Palembang, Semarang, Yogyakarta, Surakarta, Bandung, Kudus dan Serang juga mengirimkan perwakilannya dalam kompetisi ini.
Kedelapan puluh roket air yang bahan utamanya terbuat dari bahan plastik bekas kemasan minuman bersoda dengan tenaga pendorong air bertekanan adalah hasil rekayasa tangan-tangan para pelajar terbaik yang hobby pada kegiatan ekstra kurikuler sains antariksa di sekolahnya masing-masing. Kedelapan puluh roket air tersebut akan diluncurkan Pusat Peragaan Iptek (PP-IPTEK) di area Museum Keprajuritan TMII.
Kegiatan kegiatan peluncuran roket sendiri dibuka oleh Asisten Deputi Iptek Masyarakat Kementerian Riset dan Teknologi, Sadiyatmo pada Minggu, 9 Oktober 2011 pukul 09.00 WIB. Satu hari sebelumnya para peserta KRAN 2011 telah mengikuti technical meeting untuk mendapatkan penjelasan mengenai aturan yang berlaku dalam KRAN.
Pusat Peragaan Iptek (PP-IPTEK), yang merupakan institusi di bawah Kementerian Riset dan Teknologi (RISTEK) yang menaruh perhatian besar pada pengembangan kreativitas iptek pelajar Indonesia, tidak henti-hentinya memberikan dorongan kepada para pelajar untuk menekuni kegiatan riset remaja bidang iptek antariksa. Bahkan PP-IPTEK yang berlokasi di TMII sejak tahun 2005 telah memberikan beberapa kali bimbingan pelatihan kepada ratusan pelajar di Indonesia mengenai pengenalan & rekayasa teknik pembuatan roket air.
Kegiatan peluncuran roket air pada hari Minggu, 9 Oktober di TMII merupakan bagian dari upaya PP-IPTEK untuk memberi fasilitas lebih kepada para pelajar iptek berbakat, agar dikemudian hari lahir teknolog-teknolog muda yang tangguh dalam bidang iptek keantariksaan. Direktur PP-IPTEK, Sukro Muhab menyampaikan bahwa dengan adanya kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan minat generasi muda untuk lebih tertarik dengan sains karena dengan roket air mereka dapat langsung mempraktekkan berbagai teori fisika yang telah didapat untuk diaplikasikan pada roket buatan mereka sehingga roket dapat meluncur tepat ke sasaran.
Kegiatan peluncuran roket air ini dapat disaksikan oleh seluruh masyarakat. Mengingat peluncuran roket air tidak bersifat explosif sebagaimana roket-roket berbahan bakar yang menimbulkan percikan api, maka masyarakat dapat menyaksikan peluncuran ini bahkan dari jarak yang cukup dekat.
Kepada lima pelajar yang roket airnya dapat mencapai target tepat disasaran yang telah ditentukan berhak ikutserta dalam lomba rekayasa roket air di tingkat Asia Pasifik ”International Water Rocket Competition 2011” di Singapura pada tanggal 4 Desember 2011 yang diselenggarakan oleh Japan Aerospace Exploration Agency (JAXA) dalam rangkaian acara 18th Session of Asia-Pacific Regional Space Agency Forum (APRSAF-18).
Setelah melalui persaingan ketat akhirnya didapat 6 terbaik yang berhak mewakili Indonesia dalam ajang Kompetisi Roket Internasional 2011. Ke 6 juara tersebut antara lain Maria Yuliana Mutia dari SMP Pax Exclesia Bekasi dengan skor 4.48. Peringkat ke 2dua diraih oleh M. Fariz Aziz dari SMPIT Nurul Fikri Boarding School Anyer Banten dengan skor 6.34. Juara ke 3 diraih oleh Septi Lisdayanti, dari SMP Muhammadiyah 3 Depok Sleman, dengan skor 9.74.
Untuk juara harapan 1 dan 2 diraih oleh Azizah Nurul Asri dan M. Fadhli dari SMPIT Nurul Fikri Boarding School Anyer Banten dengan perolehan skor masing-masing 10.21 dan 10.7. Sedangkan juara harapan 3 diraih oleh Cakra Wirabuana Shelo dari SMP Pax Exclesia Bekasi dengan skor 10.92.(pp-iptek)
Kedelapan puluh roket air yang bahan utamanya terbuat dari bahan plastik bekas kemasan minuman bersoda dengan tenaga pendorong air bertekanan adalah hasil rekayasa tangan-tangan para pelajar terbaik yang hobby pada kegiatan ekstra kurikuler sains antariksa di sekolahnya masing-masing. Kedelapan puluh roket air tersebut akan diluncurkan Pusat Peragaan Iptek (PP-IPTEK) di area Museum Keprajuritan TMII.
Kegiatan kegiatan peluncuran roket sendiri dibuka oleh Asisten Deputi Iptek Masyarakat Kementerian Riset dan Teknologi, Sadiyatmo pada Minggu, 9 Oktober 2011 pukul 09.00 WIB. Satu hari sebelumnya para peserta KRAN 2011 telah mengikuti technical meeting untuk mendapatkan penjelasan mengenai aturan yang berlaku dalam KRAN.
Pusat Peragaan Iptek (PP-IPTEK), yang merupakan institusi di bawah Kementerian Riset dan Teknologi (RISTEK) yang menaruh perhatian besar pada pengembangan kreativitas iptek pelajar Indonesia, tidak henti-hentinya memberikan dorongan kepada para pelajar untuk menekuni kegiatan riset remaja bidang iptek antariksa. Bahkan PP-IPTEK yang berlokasi di TMII sejak tahun 2005 telah memberikan beberapa kali bimbingan pelatihan kepada ratusan pelajar di Indonesia mengenai pengenalan & rekayasa teknik pembuatan roket air.
Kegiatan peluncuran roket air pada hari Minggu, 9 Oktober di TMII merupakan bagian dari upaya PP-IPTEK untuk memberi fasilitas lebih kepada para pelajar iptek berbakat, agar dikemudian hari lahir teknolog-teknolog muda yang tangguh dalam bidang iptek keantariksaan. Direktur PP-IPTEK, Sukro Muhab menyampaikan bahwa dengan adanya kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan minat generasi muda untuk lebih tertarik dengan sains karena dengan roket air mereka dapat langsung mempraktekkan berbagai teori fisika yang telah didapat untuk diaplikasikan pada roket buatan mereka sehingga roket dapat meluncur tepat ke sasaran.
Kegiatan peluncuran roket air ini dapat disaksikan oleh seluruh masyarakat. Mengingat peluncuran roket air tidak bersifat explosif sebagaimana roket-roket berbahan bakar yang menimbulkan percikan api, maka masyarakat dapat menyaksikan peluncuran ini bahkan dari jarak yang cukup dekat.
Kepada lima pelajar yang roket airnya dapat mencapai target tepat disasaran yang telah ditentukan berhak ikutserta dalam lomba rekayasa roket air di tingkat Asia Pasifik ”International Water Rocket Competition 2011” di Singapura pada tanggal 4 Desember 2011 yang diselenggarakan oleh Japan Aerospace Exploration Agency (JAXA) dalam rangkaian acara 18th Session of Asia-Pacific Regional Space Agency Forum (APRSAF-18).
Setelah melalui persaingan ketat akhirnya didapat 6 terbaik yang berhak mewakili Indonesia dalam ajang Kompetisi Roket Internasional 2011. Ke 6 juara tersebut antara lain Maria Yuliana Mutia dari SMP Pax Exclesia Bekasi dengan skor 4.48. Peringkat ke 2dua diraih oleh M. Fariz Aziz dari SMPIT Nurul Fikri Boarding School Anyer Banten dengan skor 6.34. Juara ke 3 diraih oleh Septi Lisdayanti, dari SMP Muhammadiyah 3 Depok Sleman, dengan skor 9.74.
Untuk juara harapan 1 dan 2 diraih oleh Azizah Nurul Asri dan M. Fadhli dari SMPIT Nurul Fikri Boarding School Anyer Banten dengan perolehan skor masing-masing 10.21 dan 10.7. Sedangkan juara harapan 3 diraih oleh Cakra Wirabuana Shelo dari SMP Pax Exclesia Bekasi dengan skor 10.92.(pp-iptek)
Tidak ada komentar