Menciptakan Kembali Sains Generasi Baru di ASPAC 2012
Konferensi tahunan Asia Pasific Network of Science & Technology (ASPAC) yang ke-12 merupakan ajang perkumpulan seluruh science center
negara di wilayah Asia Pasifik, termasuk Indonesia yang diselenggarakan
setiap tahunnya sebagai media komunikasi dan kerjasama antar science
center dan lembaga-lembaga yang menggunakan pendekatan interaktif untuk
mendorong keunggulan-keunggulan inovasi dan meningkatkan pemahaman iptek
di Asia Pasifik.
ASPAC 2012 diselenggarakan pada tanggal 16-21 April di Singapore dan Singapore Science Center (SSC) sebagai tuan rumah ASPAC kali ini. PP-IPTEK sebagai Science & Technology Center di Indonesia diwakili oleh 4 (empat) orang staf nya yakni Sukro Muhab, Hendra Suryanto, Hemi Prasetyo dan Ika Mian Karlina hadir dalam konferensi ASPAC 2012.
Dengan mengusung tema “Reinvention” atau penciptaan kembali, ASPAC 2012 berfokus pada generasi baru ilmu pengetahuan dan teknologi yang relevan dan unik. Tema Reinvention ini didasari atas perlu dan pentingnya science center merubah diri dan menciptakan kembali hal yang lama dengan sesuatu yang baru sesuai kebutuhan dan keinginan masyarakat akan iptek dengan memperluas pengetahuan dan focus science center melalui pendekatan multi disiplin terhadap isu-isu baru sains.
Bagaimana iptek di masa yang akan datang dan bagaimana seharusnya science center mempersembahkan itu kepada generasi muda?.
Seberapa besar relevansi iptek yang kita persembahkan kepada pengunjung saat ini dan bagaimana kita memperluas focus kita dengan pendekatan berbagai disiplin ilmu terhadap isu-isu iptek yang baru?.
Dan bagaimana membuat diri kita beda dengan memberikan suatu keunikan dan pengalaman khusus bagi masyarakat? Hal-hal inilah yang menjadi perbincangan ASPAC 2012.
ASPAC 2012 dihadiri oleh 102 science center yang berasal dari 50 negara di Asia Pasifik. ASPAC 2012 tebagi atas beberapa sub tema, yakni Relevant Science, Unique Science, New Generation Science dan Reinvention. Ke-4 sub tema tersebut dibawakan oleh beberapa narasumber terkenal dibidang iptek dari berbagai science center dunia dalam Plenary Session. Selain itu bagian yang terpenting lainnya adalah Parallel Session, dimana setiap delegasi dapat berdiskusi dan berbagi pengalaman mengenai Reinvention di science center masing-masing dan mengambil manfaat dari science center-science center negara maju lainnya sehingga dapat menciptakan inovasi iptek yang unik dan relevan.
Making Science Relevant, salah satu topik yang dibicarakan dalam ASPAC 2012. Penciptaan kembali (Reinvention) inovasi Ilmu pengetahuan dan Teknologi sangat kuat relevansinya dengan penelitian dan harus selalu berjalan berkesinambungan sehingga menghasilkan suatu inovasi yang diinginkan dan dibutuhkan oleh masyarakat, tutur Low Teck Seng (Agency for Science and Technology Research). Reinvention tidak hanya ditinjau dari aspek konten teknologi itu sendiri , akan tetapi sumberdaya manusia juga merupakan pilar dari proses Reinvention. Dengan demikian teknologi atau inovasi yang tercipta dapat sempurna dengan dukungan sumberdaya manusia kreatif yang dapat menyampaikan sains dengan cara yang unik dan membuat iptek menjadi menarik. Selain itu pula usaha-usaha dalam memasarkan iptek melalui strategi pemasaran dan social media juga bagian penting dalam mengomunikasikan iptek kepada masyarakat.
ASPAC 2012 kemudian ditutup dengan mengunjungi lembaga yang bergerak dalam bidang teknologi, seperti Museum Maritime Experiential & Aquarium yang menunjukan bahwa alam dan pengetahuan sejarah dapat disampaikan dengan unik dan dapat diciptakan kembali dengan teknologi.
Dengan diselenggarakannya konferensi ASPAC 2012 diharapkan dapat memberikan inspirasi dan semangat baru dalam menciptakan iptek yang unik bagi seluruh delegasi science center yang hadir, Khususnya PP-IPTEK sebagai Agent of Change iptek bagi generasi Indonesia. (imk/ppiptek)
ASPAC 2012 diselenggarakan pada tanggal 16-21 April di Singapore dan Singapore Science Center (SSC) sebagai tuan rumah ASPAC kali ini. PP-IPTEK sebagai Science & Technology Center di Indonesia diwakili oleh 4 (empat) orang staf nya yakni Sukro Muhab, Hendra Suryanto, Hemi Prasetyo dan Ika Mian Karlina hadir dalam konferensi ASPAC 2012.
Dengan mengusung tema “Reinvention” atau penciptaan kembali, ASPAC 2012 berfokus pada generasi baru ilmu pengetahuan dan teknologi yang relevan dan unik. Tema Reinvention ini didasari atas perlu dan pentingnya science center merubah diri dan menciptakan kembali hal yang lama dengan sesuatu yang baru sesuai kebutuhan dan keinginan masyarakat akan iptek dengan memperluas pengetahuan dan focus science center melalui pendekatan multi disiplin terhadap isu-isu baru sains.
Bagaimana iptek di masa yang akan datang dan bagaimana seharusnya science center mempersembahkan itu kepada generasi muda?.
Seberapa besar relevansi iptek yang kita persembahkan kepada pengunjung saat ini dan bagaimana kita memperluas focus kita dengan pendekatan berbagai disiplin ilmu terhadap isu-isu iptek yang baru?.
Dan bagaimana membuat diri kita beda dengan memberikan suatu keunikan dan pengalaman khusus bagi masyarakat? Hal-hal inilah yang menjadi perbincangan ASPAC 2012.
ASPAC 2012 dihadiri oleh 102 science center yang berasal dari 50 negara di Asia Pasifik. ASPAC 2012 tebagi atas beberapa sub tema, yakni Relevant Science, Unique Science, New Generation Science dan Reinvention. Ke-4 sub tema tersebut dibawakan oleh beberapa narasumber terkenal dibidang iptek dari berbagai science center dunia dalam Plenary Session. Selain itu bagian yang terpenting lainnya adalah Parallel Session, dimana setiap delegasi dapat berdiskusi dan berbagi pengalaman mengenai Reinvention di science center masing-masing dan mengambil manfaat dari science center-science center negara maju lainnya sehingga dapat menciptakan inovasi iptek yang unik dan relevan.
Making Science Relevant, salah satu topik yang dibicarakan dalam ASPAC 2012. Penciptaan kembali (Reinvention) inovasi Ilmu pengetahuan dan Teknologi sangat kuat relevansinya dengan penelitian dan harus selalu berjalan berkesinambungan sehingga menghasilkan suatu inovasi yang diinginkan dan dibutuhkan oleh masyarakat, tutur Low Teck Seng (Agency for Science and Technology Research). Reinvention tidak hanya ditinjau dari aspek konten teknologi itu sendiri , akan tetapi sumberdaya manusia juga merupakan pilar dari proses Reinvention. Dengan demikian teknologi atau inovasi yang tercipta dapat sempurna dengan dukungan sumberdaya manusia kreatif yang dapat menyampaikan sains dengan cara yang unik dan membuat iptek menjadi menarik. Selain itu pula usaha-usaha dalam memasarkan iptek melalui strategi pemasaran dan social media juga bagian penting dalam mengomunikasikan iptek kepada masyarakat.
ASPAC 2012 kemudian ditutup dengan mengunjungi lembaga yang bergerak dalam bidang teknologi, seperti Museum Maritime Experiential & Aquarium yang menunjukan bahwa alam dan pengetahuan sejarah dapat disampaikan dengan unik dan dapat diciptakan kembali dengan teknologi.
Dengan diselenggarakannya konferensi ASPAC 2012 diharapkan dapat memberikan inspirasi dan semangat baru dalam menciptakan iptek yang unik bagi seluruh delegasi science center yang hadir, Khususnya PP-IPTEK sebagai Agent of Change iptek bagi generasi Indonesia. (imk/ppiptek)
Tidak ada komentar