Kaltim Pelajari Iptek yang Sesuai Potensi Daerah
Dalam rangka penguatan Sistem Inovasi Daerah (SIDa) di Provinsi Kalimantan Timur, sejumlah perwakilan Bupati/Walikota dan SKPD di Kaltim kembali mengujungi beberapa lembaga dibawah koordinasi Kementerian Ristek sepeti BATAN, LIPI dan PP-Iptek pada Selasa, 15 Mei 2012.
Di Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN), rombongan Balitbang dan SKPD Kaltim mempelajari teknologi iptek nuklir. Seperti diketahui, Kalimantan memiliki potensi uranium yang memungkinkan untuk dapat diolah menjadi tenaga nuklir dan dimanfaatkan untuk kesejahteraan masyarakat setempat.
Sementara itu, dalam kunjungannya ke beberapa pusat penelitian LIPI di Cibinong Science Center, para rombongan diberikan penjelasan dan masukan mengenai pemanfaatan keanekaragaman hayati (Puslit Biologi), pemanfaatan hewan ternak (Puslit Bioteknologi), dan komponen biotik di perairan darat permukaan (Puslit Limnologi).
Kepala Bidang Zoologi LIPI, Rosichon Ubaidillah mengatakan keanekaragaman hayati memiliki potensi lebih besar dari kayu dan tambang. Sehingga, kunjungan kali itu diharapkan dapat memberikan pemahaman kepada para birokrat di lingkungan Kaltim untuk dapat berhati-hati dalam memanfaatkan alam Kalimantan yang kaya akan hutan dan melindungi keanekaragaman hayati disana.
“Beberapa daerah di Kalimantan sudah terlanjur rusak. Sehingga sekarang bagaimana mengembalikan lingkungan rusak ini supaya bisa dimanfaatkan secara optimal bagi masyarakat. Kerjasama lembaga penelitian dengan pemerintah penting untuk memulai kelestarian keanekaragaman hayati ini,” kata Rosichon.
Rombongan Balitbang Provinsi Kaltim serta SKPD terkait selanjutnya diberikan suguhan peragaan iptek oleh tim dari PP-Iptek. Dengan dikemas menghibur dan menarik interaksi audiens, PP Iptek tetap mengedepankan sisi iptek sebagai inti pertunjukan.
Dalam kesempatan tersebut, Direktur Pusat Peragaan Iptek (PP Iptek), Sukro Muhab, menyampaikan berdasarkan himbauan Menegristek, dalam rangka pengembangan teknologi keberadaan PP Iptek harus mampu mendorong terbentuknya science centre di daerah-daerah di Indonesia, tidak saja di pusat.
Sukro menambahkan, pengembangan teknologi sedapat mungkin tidak hanya dilakukan PP Iptek, tetapi juga oleh pemda di daerah-daerah di Indonesia. Untuk itu, PP Iptek sangat membuka kesempatan bagi daerah yang berniat melakukan kerjasama di kemudian hari, terutama dalam hal pengembangan iptek di daerah.
Sesi peragaan iptek hampir selalu menjadi menu yang tidak pernah absen disajikan oleh PP-Iptek pada saat menerima kunjungan masyarakat, termasuk rombongan dari Provinsi Kaltim. Hal ini dilakukan oleh PP-Iptek sebagai langkah sederhana mengakrabkan iptek pada masyarakat. Agar sedapat mungkin kata 'iptek' tidak lagi hanya dikonotasikan dengan hal-hal yang berbau rumit, sulit dan membosankan, tetapi juga sesuatu yang menyenangkan, dekat dengan keseharian kita, dan bermanfaat untuk kehidupan.
Kepala Balitbang Kaltim, Syachrumsyah Asri mengatakan setelah kunker selesai, pihaknya akan segera menyusun langkah-langkah selanjutnya dalam rangka penguatan SIDa di provinsi Kaltim.
Termasuk memprakarsai lahirnya pusat pengembangan teknologi iptek di daerah. Ia menyatakan akan terus mengembangkan iptek di daerah dan mendukung penuh pembangunan SDM di Kaltim. Hal tersebut dipandang penting sebagai investasi daerah yang turut menjadi faktor pendukung pengembangan iptek itu sendiri. (ad-4/dep-3/ppt/aps/humasristek)
Di Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN), rombongan Balitbang dan SKPD Kaltim mempelajari teknologi iptek nuklir. Seperti diketahui, Kalimantan memiliki potensi uranium yang memungkinkan untuk dapat diolah menjadi tenaga nuklir dan dimanfaatkan untuk kesejahteraan masyarakat setempat.
Sementara itu, dalam kunjungannya ke beberapa pusat penelitian LIPI di Cibinong Science Center, para rombongan diberikan penjelasan dan masukan mengenai pemanfaatan keanekaragaman hayati (Puslit Biologi), pemanfaatan hewan ternak (Puslit Bioteknologi), dan komponen biotik di perairan darat permukaan (Puslit Limnologi).
Kepala Bidang Zoologi LIPI, Rosichon Ubaidillah mengatakan keanekaragaman hayati memiliki potensi lebih besar dari kayu dan tambang. Sehingga, kunjungan kali itu diharapkan dapat memberikan pemahaman kepada para birokrat di lingkungan Kaltim untuk dapat berhati-hati dalam memanfaatkan alam Kalimantan yang kaya akan hutan dan melindungi keanekaragaman hayati disana.
“Beberapa daerah di Kalimantan sudah terlanjur rusak. Sehingga sekarang bagaimana mengembalikan lingkungan rusak ini supaya bisa dimanfaatkan secara optimal bagi masyarakat. Kerjasama lembaga penelitian dengan pemerintah penting untuk memulai kelestarian keanekaragaman hayati ini,” kata Rosichon.
Rombongan Balitbang Provinsi Kaltim serta SKPD terkait selanjutnya diberikan suguhan peragaan iptek oleh tim dari PP-Iptek. Dengan dikemas menghibur dan menarik interaksi audiens, PP Iptek tetap mengedepankan sisi iptek sebagai inti pertunjukan.
Dalam kesempatan tersebut, Direktur Pusat Peragaan Iptek (PP Iptek), Sukro Muhab, menyampaikan berdasarkan himbauan Menegristek, dalam rangka pengembangan teknologi keberadaan PP Iptek harus mampu mendorong terbentuknya science centre di daerah-daerah di Indonesia, tidak saja di pusat.
Sukro menambahkan, pengembangan teknologi sedapat mungkin tidak hanya dilakukan PP Iptek, tetapi juga oleh pemda di daerah-daerah di Indonesia. Untuk itu, PP Iptek sangat membuka kesempatan bagi daerah yang berniat melakukan kerjasama di kemudian hari, terutama dalam hal pengembangan iptek di daerah.
Sesi peragaan iptek hampir selalu menjadi menu yang tidak pernah absen disajikan oleh PP-Iptek pada saat menerima kunjungan masyarakat, termasuk rombongan dari Provinsi Kaltim. Hal ini dilakukan oleh PP-Iptek sebagai langkah sederhana mengakrabkan iptek pada masyarakat. Agar sedapat mungkin kata 'iptek' tidak lagi hanya dikonotasikan dengan hal-hal yang berbau rumit, sulit dan membosankan, tetapi juga sesuatu yang menyenangkan, dekat dengan keseharian kita, dan bermanfaat untuk kehidupan.
Kepala Balitbang Kaltim, Syachrumsyah Asri mengatakan setelah kunker selesai, pihaknya akan segera menyusun langkah-langkah selanjutnya dalam rangka penguatan SIDa di provinsi Kaltim.
Termasuk memprakarsai lahirnya pusat pengembangan teknologi iptek di daerah. Ia menyatakan akan terus mengembangkan iptek di daerah dan mendukung penuh pembangunan SDM di Kaltim. Hal tersebut dipandang penting sebagai investasi daerah yang turut menjadi faktor pendukung pengembangan iptek itu sendiri. (ad-4/dep-3/ppt/aps/humasristek)
Tidak ada komentar