Kompetisi Roket Air Regional Jabodetabek 2014: Ketika Jarak 50 Meter Menentukan Siapa yang akan Berangkat ke Jepang
Peluncuran roket kompetisi |
Sains masih menjadi bidang ilmu yang
ditakuti oleh para pelajar hingga saat ini. Hal tersebut terungkap dalam workshop
roket air yang termasuk di dalam rangkaian Kompetisi Roket Air Regional (KRAR) Jabodetabek
2014 yang diselenggarakan oleh Pusat Peragaan Iptek (PP-IPTEK), Kementerian
Riset dan Teknologi, pada tanggal 26-27 April 2014 di Taman Mini Indonesia
Indah. Beberapa alasan yang sempat disampaikan oleh sebagian besar peserta
ternyata belum berubah dari tahun ke tahun; seperti sains yang sulit
dipelajari, ribet, dan terlalu banyak rumus yang harus dihapalkan.
Siswa sedang membuat roket air |
Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi
PP-IPTEK sebagai lembaga pemerintah yang bergerak dalam pendidikan pembelajaran
dan pengajaran iptek masyarakat untuk terus mengembangkan pembelajaran sains
yang interaktif dan menyenangkan. Program workshop dan kompetisi roket air yang
mulai diselenggarakan oleh PP-IPTEK secara rutin sejak tahun 2005 ini
diharapkan dapat memenuhi tujuan tersebut. Selain mengasah kreatifitas, banyak
pembelajaran sains yang dapat dipelajari oleh 151 peserta yang berasal dari 30
sekolah di Jabodetabek yang hadir pada saat itu.
"Roket air merupakan aplikasi dari
Hukum Newton yang dipelajari di sekolah," ujar Sri Wahyu Cahya Ningsih,
narasumber dalam workshop roket air di hari pertama rangkaian kegiatan. "Rumus
diperlukan untuk menjelaskan hubungan antar variabel yang mempengaruhi,"
lanjutnya ketika memberikan pemahaman kepada para peserta bahwa mereka tidak
perlu menakuti simbol-simbol yang seringkali membuat bingung itu.
Panitia sedang mempersiapkan peluncur |
Kompetisi roket air sendiri merupakan ajang
adu keterampilan bagi siswa yang berusia 12 – 16 tahun (ketentuan
internasional) di bidang teknologi kedirgantaraan, dimana roket air digunakan
sebagai alat bantu. Dalam kompetisi ini, peserta akan adu kemampuan dalam
mendesain dan meluncurkan roket air dengan zona sasaran yang sudah ditentukan,
yaitu 50 meter dari peluncur. KRAR Jabodetabek 2014 hanyalah langkah awal yang
akan membawa peserta ke Kompetisi Roket Air Nasional yang akan diselenggarakan
pada bulan Agustus 2014 dan akhirnya menuju ke Jepang pada bulan Desember 2014
dalam rangka Water Rocket Event di 21th
Asia-Pacific Regional Space Agency Forum (APRSAF-21).
Meskipun kompetisi sempat dihentikan
sementara karena hujan, peserta tetap bersemangat dalam mengikuti kegiatan yang
berlangsung selama dua hari ini demi bisa berangkat ke Negeri Sakura di akhir
tahun 2014. Impia Wirasnomo, peserta dari SMAN 41 Jakarta, mengatakan bahwa
kompetisi KRAR Jabodetabek 2014 ini sangat bagus untuk anak-anak di Indonesia,
dan berharap usia maksimal peserta bisa ditambahkan sampai 18 tahun karena pastinya
masih banyak siswa yang ingin mengikuti kompetisi ini untuk membuktikan
kekreatifitasannya.
Pemenang Kompetisi Roket Air Regional Jabodetabek 2014 |
- Juara I, Istiana Mustika Rahmatullah dari SMP Daar El-Qolam Bogor (0,2 m)
- Juara II, Raihan Zanzabila dari SMPN 73 Jakarta (0,65 m)
- Juara III, Hirza Safira SMPN 8 Kota Tangerang Selatan (0,73 m)
- Harapan I, Fathan Gumelar S. dari SMAN 59 Jakarta (0,97 m)
- Harapan II, Radhitia M. Haris P. dari SMA Bintara Depok (1,05 m)
- Harapan III, Sulaeman Daniswara dari SMP Muhammadiyah 9 Jakarta (1,22 m)
Sampai jumpa di kompetisi selanjutnya. Jika mereka bisa, mengapa Anda tidak?
Tidak ada komentar