Ratusan Roket Air meluncur di PP-IPTEK pada ajang Kompetisi Roket Air Regional Jabodetabek 2015: Langkah Awal Menuju Kompetisi Roket Air Internasional di Bali
Sains masih menjadi bidang ilmu yang ditakuti oleh para pelajar hingga saat ini. Hal tersebut terungkap dalam workshop roket air yang termasuk dalam rangkaian Kompetisi Roket Air Regional (KRAR) Jabodetabek 2015 yang diselenggarakan oleh Pusat Peragaan Iptek (PP-IPTEK), Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristek Dikti). Kegiatan ini berlangsung pada tanggal 18-19 April 2015 di Pusat Peragaan Iptek (PP-IPTEK) yang berlokasi di dalam kompleks Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta. Beberapa alasan yang sempat disampaikan oleh sebagian besar peserta ternyata belum berubah dari tahun ke tahun, seperti sains yang sulit dipelajari, ribet, dan terlalu banyak rumus yang harus dihafalkan.
Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi PP-IPTEK sebagai lembaga pemerintah yang bergerak dalam pendidikan pembelajaran dan pengajaran iptek masyarakat untuk terus mengembangkan pembelajaran sains yang interaktif dan menyenangkan. Program workshop dan kompetisi roket air yang diselenggarakan oleh PP-IPTEK secara rutin sejak tahun 2005 inidiharapkan dapat memenuhi tujuan tersebut. Selain mengasah kreatifitas, banyak pembelajaran sains yang dapat dipelajari oleh 177 peserta yang berasal dari 38 sekolah di Jabodetabek.
KRAR 2015 dibuka oleh Direktur PP-IPTEK, Ari Hendrarto Saleh. Pada sambutan pembukaannya, Ari Hendrarto menyampaikan kepada seluruh peserta untuk selalu mengikuti seluruh rangkaian kegiatan dan tetap sportif dalam berkompetisi. Mengacu pada aturan Kompetisi Roket Air Internasional yang juga diselenggarakan tiap tahunnya, Kompetisi Roket Air merupakan ajang adu keterampilan bagi siswa berusia 12–16 tahun dibidang teknologi kedirgantaraan, dimana roket air digunakan sebagai media pembelajaran dalam memahami bidang ilmu tersebut.
Kegiatan KRAR 2015 diawali dengan pemberian Workshop Roket Air kepada seluruh peserta dengan durasi 2.5 jam. "Roket air merupakan aplikasi dari Hukum Newton yang dipelajari di sekolah," ujar Ihsan Surur, narasumber dalam workshop roket air di hari pertama rangkaian kegiatan. "Rumus diperlukan untuk menjelaskan hubungan antar variabel yang mempengaruhi," lanjutnya ketika memberikan pemahaman kepada para peserta.
Kegiatan dilanjutkan di hari kedua dimana seluruh peserta akan meluncurkan roket air buatan siswa sendiri yang telah dibuat dan dikarantina pada hari pertama penyelenggaraan KRAR 2015. Dalam kompetisi ini, peserta akan adu kemampuan dalam menentukan besaran variable yang terdapat dalam roket air dan meluncurkan roket air dengan zona sasaran yang sudah ditentukan, yaitu 50 meter dari peluncur ke titik pusat target. Petugas dan juri yang sudah siap di area peluncuran akan menghitung berapa besar jarak antara titik jatuh roket ke titik target. Nilai jarak yang terkecil menentukan pemenang dalam KRAR 2015.
Berdasarkan keputusan dewan juri yang diketuai oleh Hemi Prasetyo, berikut adalah pemenang KRAR Jabodetabek 2015 pada tanggal 18-19 April 2015:
Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi PP-IPTEK sebagai lembaga pemerintah yang bergerak dalam pendidikan pembelajaran dan pengajaran iptek masyarakat untuk terus mengembangkan pembelajaran sains yang interaktif dan menyenangkan. Program workshop dan kompetisi roket air yang diselenggarakan oleh PP-IPTEK secara rutin sejak tahun 2005 inidiharapkan dapat memenuhi tujuan tersebut. Selain mengasah kreatifitas, banyak pembelajaran sains yang dapat dipelajari oleh 177 peserta yang berasal dari 38 sekolah di Jabodetabek.
KRAR 2015 dibuka oleh Direktur PP-IPTEK, Ari Hendrarto Saleh. Pada sambutan pembukaannya, Ari Hendrarto menyampaikan kepada seluruh peserta untuk selalu mengikuti seluruh rangkaian kegiatan dan tetap sportif dalam berkompetisi. Mengacu pada aturan Kompetisi Roket Air Internasional yang juga diselenggarakan tiap tahunnya, Kompetisi Roket Air merupakan ajang adu keterampilan bagi siswa berusia 12–16 tahun dibidang teknologi kedirgantaraan, dimana roket air digunakan sebagai media pembelajaran dalam memahami bidang ilmu tersebut.
Kegiatan KRAR 2015 diawali dengan pemberian Workshop Roket Air kepada seluruh peserta dengan durasi 2.5 jam. "Roket air merupakan aplikasi dari Hukum Newton yang dipelajari di sekolah," ujar Ihsan Surur, narasumber dalam workshop roket air di hari pertama rangkaian kegiatan. "Rumus diperlukan untuk menjelaskan hubungan antar variabel yang mempengaruhi," lanjutnya ketika memberikan pemahaman kepada para peserta.
Kegiatan dilanjutkan di hari kedua dimana seluruh peserta akan meluncurkan roket air buatan siswa sendiri yang telah dibuat dan dikarantina pada hari pertama penyelenggaraan KRAR 2015. Dalam kompetisi ini, peserta akan adu kemampuan dalam menentukan besaran variable yang terdapat dalam roket air dan meluncurkan roket air dengan zona sasaran yang sudah ditentukan, yaitu 50 meter dari peluncur ke titik pusat target. Petugas dan juri yang sudah siap di area peluncuran akan menghitung berapa besar jarak antara titik jatuh roket ke titik target. Nilai jarak yang terkecil menentukan pemenang dalam KRAR 2015.
Berdasarkan keputusan dewan juri yang diketuai oleh Hemi Prasetyo, berikut adalah pemenang KRAR Jabodetabek 2015 pada tanggal 18-19 April 2015:
- Juara I, Rafid Munawir dari MTsN Kota Bekasi
- Juara II, Jose Matthew Jusuf dari SMP Don Bosco Bekasi
- Juara III, Devina Susanto dari SMP Tunas Agung, Tangerang
- Harapan I, Janeta Olivia dari SMP Pax Ecclesia
- Harapan II, Luna Mahesvari K. dari SMP Bintara Depok
- Harapan III, Mikael Tristan Aristo dari SMP Pax Ecclesia, Bekasi
KRAR Jabodetabek 2015 hanyalah langkah awal peserta menuju ke Kompetisi Roket Air Nasional yang akan diselenggarakan pada bulan Agustus 2015 di Jakarta dan akhirnya ke tingkat Internasional dimana tahun ini Indonesia menjadi tuan rumahnya yang akan diadakan diBali pada bulan November 2015 dalam rangka Water Rocket Event di 22th Asia-Pacific Regional Space Agency Forum (APRSAF-22).
Selamat kepada para pemenang. Sampai jumpa di kompetisi selanjutnya.
Tidak ada komentar