Belajar Matematika Secara Menyenangkan Dengan Ma-Thema-Logic
Matematika merupakan ilmu dasar dari semua cabang ilmu yang menggunakan proses hitung. Jika orang awam mendengar kata “matematika” sudah dapat dipastikan yang ada dalam pikiran orang tersebut adalah sesuatu yang berhubungan dengan angka-angka, rumus-rumus dalam rangkaian yang sulit dicerna, abstrak dan masih banyak lagi hal-hal negatif lain yang dikaitkan dengan matematika.
Sejak di sekolah dasar, anak-anak sudah dikenalkan dengan matematika. Namun jika seorang anak ditanya “apa pelajaran yang menjadi favoritmu?”, maka biasanya bukan matematika yang mereka sebut. Tetapi jika mereka ditanya “apa pelajaran yang kamu anggap paling susah di sekolah?”, maka mungkin mereka akan menjawab bahwa matematika yang paling susah. Hal ini wajar saja, sebab pelajaran matematika yang diberikan di sekolah biasanya terpaku pada apa yang tertulis di buku. Misalnya untuk menghitung ini maka rumus ini yang dipergunakan, dan untuk menghitung itu maka rumus itu yang harus digunakan. Siswa tidak diberikan kebebasan untuk berfikir dengan cara mereka sendiri.
Kamis (22/7), Pusat Peragaan Iptek (PP-IPTEK) mengadakan suatu workshop yang membahas berbagai hal mengenai logika matematika. Kegiatan workshop dibuka tepat pukul 9.00 oleh Direktur PP-IPTEK, Sukro Muhab. Workshop yang diberi nama Ma-Thema-Logic ini diikuti oleh puluhan guru matematika dari berbagai sekolah dasar dan sekolah menengah pertama di wilayah Jadebotabek.
Anton Noornia selaku narasumber dalam workshop ini menyampaikan bahwa ada tiga hal penting yang harus diketahui agar guru menyadari perannya dalam membiasakan ber-matematik bagi siswanya dan dapat menjadi fasilitator yang baik dalam pembelajaran matematika. Pertama adalah bahwa pengetahuan matematika itu dihasilkan melalui proses yang tidak linier, melalui tahapan yang diawali dengan keragu-raguan dan dugaan-dugaan. Kedua adalah bahwa produk matematika merupakan proses sosial, seperti diskusi, tanya jawab, dan kerjasama. Dan yang ketiga adalah mengenal apa itu nilai kebenaran dalam matematika. “Agar anak menjadi kreatif, anak membutuhkan ruang untuk berkembang, oleh karena itu manfaatkanlah lingkungan sekitar” demikian ucap Anton Noornia.
Selain penyampaian materi, peserta juga dipersilahkan untuk mengajukan berbagai pertanyaan baik mengenai materi workshop yang telah disampaikan, ataupun masalah yang sering mereka temui saat mengajar. Pada workshop ini, peserta juga diajak untuk membuat beberapa mainan matematika sederhana yang dapat digunakan sebagai salah satu alat untuk mendukung proses mengajar. Karena menurut Anton Noornia, semakin banyak indra yang digunakan dalam proses belajar, maka akan semakin mudah pelajaran tersebut dipahami. Berbagai demonstrasi sains yang berhubungan dengan matematika juga disajikan oleh pemandu PP-IPTEK dalam workshop ini.
Setelah mengikuti workshop ini peserta diharapkan mampu mentransfer pengetahuan dan pengalaman yang didapat dan menerapkannya dalam pembelajaran matematika di kelas. Peserta juga diharapkan mampu berperan sebagai motivator agar pelajaran matematika menjadi mudah dan menyenangkan. Selanjutnya PP-IPTEK akan menyelenggarakan workshop Play With Science untuk Guru Playgroup, TK, dan SD tanggal 28 Juli 2010.[pp-iptek]
Tidak ada komentar