Asean Plus Three Junior Science Odyssey 2015 diselenggarakan di Indonesia
Penyelenggaraan 4th Asean Plus Three Junior Science Odyssey (APT JSO) tahun ini diadakan di Indonesia. PP-IPTEK, Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristek Dikti) bekerja sama dengan negara-negara ASEAN ditambah Jepang, Korea dan China menyelenggarakan kegiatan APT JSOpada 24 - 29 Agustus 2015. Pembukaan APT JSO 2015 diadakan di Graha Widya Bhakti, Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Puspiptek) – Serpong, Banten.
Junior Science Odyssey adalah suatu kegiatan workshop dan kompetisi sains bagi siswa usia 13-15 tahun setingkat SMP terkait dengan kemampuan untuk mempergunakan peralatan laboratorium dan melakukan pemecahan masalah terhadap suatu penelitian yang dilakukan. Tahun ini APT JSO 2015 mengambil tema “Biodiversity towards Innovative, Smart & Green Society”.
Indonesia mendapat kehormatan menjadi tuan rumah penyelenggaraan APT JSO 2015 yang sebelumnya pernah diselenggarakan di Brunei Darussalam, Korea Selatan, dan Thailand. Penyelenggaraan di Indonesia ini merupakan kerjasama antara Kementerian Ristek Dikti, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Asosiasi Ilmu Politik Indonesia (AIPI), dan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah untuk pelaksanaan multilateral ASEAN+3 Committee of Science & Technology (ASEAN+3 COST).
Pembukaan APT JSO pada 24 Agustus 2015 dimulai dengan Ice breaking dari PP-IPTEK. Ice breaking ini ditujukan untuk membuat suasana lebih menyenangkan dan menguji konsentrasi peserta. Kemudian dilanjutkan percobaan sederhana dengan menggunakan nitrogen cair.
Dalam sambutan Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengharapkan,“Ajang APT JSO 2015 ini dapat mampu mengasah kreatifitas anak-anak, mendorong ketertarikan anak-anak yang berbakat kepada ilmu pengetahuan dan teknologi, serta mengembangkan jaringan keilmuan di masa depan.”
Turut juga memberikan sambutan ialah Park Chanoung selaku Vice Chairman of Asean Center for Gifted in Science, Listiani Wijayanti selaku Deputi Kepala Bidang Agroindustri Bioteknologi BPPT, dan Sri Setiawati selaku Head of Lister of Research Science and Technology.
Listyani Wijayanti mengatakan dalam sambutannya, acara ini bisa menjadi ajang untuk mengetahui seberapa jauh sebuah negara bisa memperkenalkan teknologi dan ilmu pengetahuan kepada masyarakat.
Kegiatan APT JSO 2015 resmi dibuka ditandai dengan permainan angklung yang dimainkan Menkominfo dan undangan, kemudian diikuti seluruh delegasi. Menkominfo beserta delegasi pun memainkan beberapa lagu dengan angklung bersama. Selanjutnya, hiburan tari tradisional dari SMP 8 Tangerang Selatan.
Total peserta yang mengikuti APT JSO 2015 ialah 81 siswa dari 10 negara ASEAN, yakni Indonesia, Brunei Darussalam, Kamboja, Malaysia, Filipina, Laos, Singapura, Myanmar, Thailand, dan Vietnam, serta partisipan dari negara lainnya Korea, Cina, Taiwan, dan Swedia.
Komite ASEAN APT JSO 2015, Finarya Legoh mengatakan peserta dapat melihat beragam fasilitas teknologi di laboratorium fisika, kimia, dan biologi. "Pengenalan ini sangat penting agar mereka terbiasa untuk terus mengembangkan inovasi," ujar Finarya.
Selain memperkenalkan teknologi penelitian, peserta juga memperkenalkan kekayaan hayati dari setiap negaranya. Kemudian, sebisa mungkin mengembangkan produk tersebut agar dapat dimanfaatkan. Kegiatan ini dimaksudkan untuk melatih kreativitas peserta.
Dalam memperkenalkan kekayaan negaranya, setiap kelompok delegasi membuat poster yang dipresentasikan setelah acara pembukaan APT JSO 2015. Dalam satu negara ada yang membawa lebih dari satu kelompok. Peserta dari Indonesia sendiri diwakili oleh 4 sekolah, yaitu SMPN 49 Jakarta, SMP Labschool Kebayoran, SMPN 8 Tangerang Selatan, dan SMPN 2 Semarang. SMPN 49 Jakarta merupakan wakil dari PP-IPTEK untuk mengikuti kegiatan APT JSO 2015.
Junior Science Odyssey adalah suatu kegiatan workshop dan kompetisi sains bagi siswa usia 13-15 tahun setingkat SMP terkait dengan kemampuan untuk mempergunakan peralatan laboratorium dan melakukan pemecahan masalah terhadap suatu penelitian yang dilakukan. Tahun ini APT JSO 2015 mengambil tema “Biodiversity towards Innovative, Smart & Green Society”.
Indonesia mendapat kehormatan menjadi tuan rumah penyelenggaraan APT JSO 2015 yang sebelumnya pernah diselenggarakan di Brunei Darussalam, Korea Selatan, dan Thailand. Penyelenggaraan di Indonesia ini merupakan kerjasama antara Kementerian Ristek Dikti, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Asosiasi Ilmu Politik Indonesia (AIPI), dan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah untuk pelaksanaan multilateral ASEAN+3 Committee of Science & Technology (ASEAN+3 COST).
Pembukaan APT JSO pada 24 Agustus 2015 dimulai dengan Ice breaking dari PP-IPTEK. Ice breaking ini ditujukan untuk membuat suasana lebih menyenangkan dan menguji konsentrasi peserta. Kemudian dilanjutkan percobaan sederhana dengan menggunakan nitrogen cair.
Dalam sambutan Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengharapkan,“Ajang APT JSO 2015 ini dapat mampu mengasah kreatifitas anak-anak, mendorong ketertarikan anak-anak yang berbakat kepada ilmu pengetahuan dan teknologi, serta mengembangkan jaringan keilmuan di masa depan.”
Turut juga memberikan sambutan ialah Park Chanoung selaku Vice Chairman of Asean Center for Gifted in Science, Listiani Wijayanti selaku Deputi Kepala Bidang Agroindustri Bioteknologi BPPT, dan Sri Setiawati selaku Head of Lister of Research Science and Technology.
Listyani Wijayanti mengatakan dalam sambutannya, acara ini bisa menjadi ajang untuk mengetahui seberapa jauh sebuah negara bisa memperkenalkan teknologi dan ilmu pengetahuan kepada masyarakat.
Kegiatan APT JSO 2015 resmi dibuka ditandai dengan permainan angklung yang dimainkan Menkominfo dan undangan, kemudian diikuti seluruh delegasi. Menkominfo beserta delegasi pun memainkan beberapa lagu dengan angklung bersama. Selanjutnya, hiburan tari tradisional dari SMP 8 Tangerang Selatan.
Total peserta yang mengikuti APT JSO 2015 ialah 81 siswa dari 10 negara ASEAN, yakni Indonesia, Brunei Darussalam, Kamboja, Malaysia, Filipina, Laos, Singapura, Myanmar, Thailand, dan Vietnam, serta partisipan dari negara lainnya Korea, Cina, Taiwan, dan Swedia.
Komite ASEAN APT JSO 2015, Finarya Legoh mengatakan peserta dapat melihat beragam fasilitas teknologi di laboratorium fisika, kimia, dan biologi. "Pengenalan ini sangat penting agar mereka terbiasa untuk terus mengembangkan inovasi," ujar Finarya.
Selain memperkenalkan teknologi penelitian, peserta juga memperkenalkan kekayaan hayati dari setiap negaranya. Kemudian, sebisa mungkin mengembangkan produk tersebut agar dapat dimanfaatkan. Kegiatan ini dimaksudkan untuk melatih kreativitas peserta.
Dalam memperkenalkan kekayaan negaranya, setiap kelompok delegasi membuat poster yang dipresentasikan setelah acara pembukaan APT JSO 2015. Dalam satu negara ada yang membawa lebih dari satu kelompok. Peserta dari Indonesia sendiri diwakili oleh 4 sekolah, yaitu SMPN 49 Jakarta, SMP Labschool Kebayoran, SMPN 8 Tangerang Selatan, dan SMPN 2 Semarang. SMPN 49 Jakarta merupakan wakil dari PP-IPTEK untuk mengikuti kegiatan APT JSO 2015.
Tidak ada komentar