Breaking News

KOMET LULIN SEMAKIN DEKATI BUMI, PP-IPTEK SIAP MEMBIDIK

Atas inisiatif IAU (International Astronomical Union) dan UNESCO, telah ditetapkan pada sidang umum PBB yang ke-62 di Paris, bahwa tahun 2009 merupakan Tahun Astronomi Internasional/ International Year of Astronomy (IYA). Dengan tema “The Universe, Yours to Discover”, IYA 2009 bertujuan untuk menstimulasi ketertarikan dunia secara lebih luas, khususnya dikalangan anak muda, terhadap ilmu astronomi dan sains. Tahun ini juga bertepatan dengan perayaan 400 tahun astronomi modern, dimana pada tahun 1609 lalu Galileo Galilei dengan teleskop astronomi pertamanya mengarah keangkasa. Menyambut IYA 2009 dan ikut merayakan 400 tahun astronomi modern, PP-IPTEK turut ambil bagian dengan menyelenggarakan berbagai kegiatan bertemakan astronomi selama tahun 2009.

Setelah peristiwa Gerhana Matahari Cincin yang cukup fenomenal terjadi pada akhir bulan lalu, kali ini penduduk bumi kembali akan disuguhkan dengan fenomena alam menarik lainnya, yakni munculnya Komet Lulin yang semakin mendekati Bumi. Tidak seperti kepercayaan orang terdahulu yang mengaitkan kehadiran komet dengan akan terjadinya musibah dan malapetaka, kini malah sebaliknya, banyak para astronom yang “berburu” komet bahkan masyarakat awampun ingin melihat datangnya komet karena keindahan visual yang ditampilkannya. Berbekal kesuksesan pada penyelenggaraan peneropongan GMC 26 Januari lalu, PP-IPTEK kembali akan membidikkan teleskop canggihnya keangkasa untuk menggelar Peneropongan Bersama Komet Lulin (C/2007 N3).

Komet yang sering juga disebut dengan bintang berekor merupakan benda angkasa disekeliling tata surya yang mirip dengan asteroid. Material yang membentuk komet hampir seluruhnya adalah gas, air dan debu yang sudah membeku. Material komet yang membeku disebabkan karena komet biasanya berasal dari tempat yang sangat jauh dari Matahari. Layaknya bumi dan planet-planet lainnya, komet yang termasuk ke dalam keluarga tata surya juga mengorbit mengelilingi matahari. Saat komet melintas mendekati matahari dengan jarak kurang dari 3 SA (1 SA = jarak Bumi-Matahari = 149.597.870,691 ± 0,030 km) akan muncul selubung gas dan debu yang panjangnya bisa mencapai hingga 1 SA, hal ini disebabkan energi kalor yang dipancarkan oleh sinar matahari menguapkan materi terluar yang menyelubungi inti komet, kemudian uap materi tersebut membentuk ekor raksasa dan memendarkan cahaya matahari. Selubung gas inilah yang dimaksud dengan ekor komet, biasa dikenal dengan nama come (bahasa latin yang artinya rambut), dan dari kata inilah sebutan komet berasal. Fenomena ekor komet tersebut memungkinkan beberapa jenis komet dapat dinikmati dengan cukup baik oleh mata telanjang.


Ekor komet dibagi menjadi dua jenis, pertama ekor yang arahnya selalu menjauhi matahari biasa disebut dengan nama ekor ion (segaris Matahari-komet-ekor). Kedua ekor yang arahnya melengkung mendekati matahari biasa disebut dengan nama ekor debu. Ekor debu terjadi akibat dari tarikan gravitasi matahari. Kerapatan ekor komet sangat kecil, bahkan lebih kecil jika dibandingkan dengan kerapatan ruang hampa yang dihasilkan oleh Bumi. Hal ini karena sangat besarnya volume selubung ekor komet yang dihasilkan. Semakin mendekat komet dengan Matahari, maka semakin panjanglah ekor komet dan semakin banyak pula materi yang hilang. Sebaliknya, semakin menjauh komet dengan Matahari (menuju ketempat asalnya), maka semakin pendek ekor komet, namun dengan massa yang semakin berkurang jika dibandingkan dengan ketika komet sebelum mendekati Matahari. Komet memiliki lintasan atau orbit yang berbentuk elips (namun lebih lonjong dan panjang daripada orbit planet) atau parabola. Bentuk lintasan ini yang menentukan apakah komet tersebut akan kembali datang mendekati Matahari dalam rentang waktu tertentu (elips) atau ia hanya sekali lewat dan akhirnya tidak akan pernah kembali lagi (parabola).

Komet C/2007 N3 (LULIN)


Komet Lulin (C/2007 N3) merupakan satu dari 233 komet yang gambarnya dapat ditangkap oleh pengamat yang ada di Bumi pada tahun 2007. Lulin ditemukan pada tanggal 11 Juli 2007 oleh Quanzhi Ye, seorang mahasiswa berumur 19 tahun dari Sun Yat-sen University, China, sementara fotonya diambil oleh Chi Sheng Lin dari National Central University, Taiwan, dengan menggunakan teleskop berdiameter 16 inchi di Observatorium Lulin. Komet ini tergolong sangat redup sehingga dibutuhkan bantuan minimal sebuah binokuler untuk dapat mengamatinya. Namun, seiring dengan semakin mendekatnya komet ini ke Bumi, maka Lulin akan terlihat semakin terang dan diperkirakan akan mencapai magnitudo (kecerlangan) maksimal di akhir bulan Februari. Dengan magnitudo sekitar 6 diharapkan komet ini akan lebih mudah diamati dengan menggunakan binokuler. Waktu terbaik untuk mengamati Lulin adalah di waktu fajar, sebelum Matahari terbit.


Jarak terdekat terhadap Bumi yang bisa dicapai Komet Lulin adalah 0,41 SA atau kurang dari setengah jarak Matahari Bumi pada tanggal 24 Februari 2009. Komet Lulin sendiri memiliki lintasan yang berbentuk parabola, sehingga bisa dipastikan komet ini hanya akan 1 kali mendekati planet kita (bulan Februari), yang kemudian akan menjauh dari Bumi dan tidak akan kembali lagi. Oleh karena itu menjadi saksi peristiwa meluncurnya Komet Lulin mendekati Bumi adalah suatu hal yang sangat luar biasa. Hari Rabu (25 Februari 2009) pukul 19.00 s.d. 20.30, PP-IPTEK akan menggelar Peneropongan Bersama Komet Lulin dengan menyediakan 3 teleskop secara gratis bagi pengunjung PP-IPTEK. Bagi masyarakat dan pecinta astronomi yang ingin mengamati fenomena ini dapat mengunjungi PP-IPTEK pada hari dan jam tersebut tanpa dipungut biaya apapun. Sebagai pendukung kegiatan pengamatan, hari minggu (15 Februari 2009) mulai pukul 14.00 akan disampaikan pengetahuan dasar tentang komet oleh ahli astronomi dengan judul “Comet Is In the House….!!!”. (humasPP-IPTEK)

Tidak ada komentar

Index Labels

Alat Peraga Baru (4) Annoucement (3) APRSAF (2) ASCI (1) Asosiasi Science Center Indonesia (1) Banggai (1) Bappelitbangda (1) Berbagi Cerita Sains (2) Bulan Ramadhan (2) BUMN (1) Buy 1 Get 2 Ticket (1) Customer Gathering (1) Demo Science (1) Discovery Camp (1) Doodle Art (1) Event (59) Fenomena Sains (2) Galeri (1) GBT31Januari 2018 (1) Gerhana Bulan (3) Gerhana Matahari (2) Hakteknas (7) Hibah (2) Hidroponik (1) HUT (4) HUT PP-IPTEK 27 (2) Indonesia Science Day (2) Industri Strategis (1) Info (1) Inovasi (1) Instansi (1) Instansi Pemerintah (1) ISD 2018 (4) ISD 2019 (1) IT (1) Jabodetabek (1) Jakarta Barat (1) Jakarta Pusat (1) Jakarta Selatan (1) Jakarta Timur (1) JSO (1) Junior Science Odyssey (1) Junior Scientist Area (1) Kalimantan Timur (1) Kegiatan Internasional (7) Kerjasama Internasional (6) Kerjasama Nasional (27) Kompetisi (12) Kompetisi Internasional (3) Kompetisi Roket Air (18) Kompetisi Roket Air Internasional (2) Kompetisi Roket Air Nasional (2) Kompetisi Roket Air Regional (4) Kompetisi Sains (3) Komuniras (1) Kongres ASCI (1) KRAN (1) KRAR (3) Kunjungan (3) Kupang (1) Lembaga Iptek (1) Liburan (1) Liburan Sekolah (1) Lomba Sains (1) LPNK (1) Manajemen (1) Menristekdikti (2) Militer (1) Mini Workshop (6) Musik & Tari Festival (1) Nasional (4) NDHI (1) Nusa Tenggara Timur (1) Outreach (1) Pameran (1) Pameran Alat Peraga (19) Pameran Hasil Karya (1) Pameran Hasil Riset (1) Pameran Inovasi (1) Pelatihan dan Pembekalan (1) Peluncuran Roket Air (5) Penandatanganan Nota Kesepahaman (1) Pendaftaran (3) Peneropongan (5) Peragaan Iptek Interaktif (8) Peragaan Iptek Keliling (8) Peresmian (8) Peresmian Science Center Daerah (4) Peresmian Wahana (5) Perguruan Tinggi (3) Pertahanan & Keamanan (1) Pertunjukan Sains (1) Perusahaan Swasta (1) PIK (2) Poster (6) PP-IPTEK (2) PP-IPTEK ke 27 (1) Press Release (1) Program (2) Program Sains Reguler (2) Promo (3) Puspa Iptek (5) RAKORNAS ASCI (1) Ritech Expo (1) Robot (2) Roket Air (5) Sains (2) Science Camp (2) Science Center Daerah (18) Science Corner (9) Science for All (27) Science Interactive (1) Science Show (9) Sekolah (1) Self Balancing Wheel (3) SFA DKI Jakarta (4) SFF (1) soft launching (2) Sosialisasi (2) Spektakuler (1) SSF (1) STEAM (2) Stereo Visual (1) Talkshow (1) Talkshow Interaktif (1) Teknologi (3) Teknologi Sains (1) Wahana Baru (2) Wahana Digital World (1) Wahana Inovasi Indonesia (4) Workshop (12) Workshop Guru (3) Workshop Roket Air (1) Workshop Sains (4)