SCIENCE FOR ALL BAHARI
Science For All (SFA) Bahari merupakan salah satu bentuk partisipasi Kementerian Negara Riset dan Teknologi pada kegiatan Konferensi Kelautan Dunia (WOC), Manado 2009. Kegiatan SFA Bahari antara lain dalam bentuk pengayaan iptek kepada 250 peserta Pramuka Saka Bahari yang dilaksanakan di atas Kapal Doro Londa dalam perjalanan Surabaya-Bitung, 5 s/d 8 Mei 2009. SFA dipimpin oleh Kepala Bidang Publikasi Iptek, Ismet Yus Putra.
Dalam kegiatan tersebut, Tim dari Pusat Peragaan Iptek (PP-IPTEK) menampilkan Demo-demo sains yang menakjubkan. Peserta Pramuka Bahari diajak bermain dengan sains, dan ternyata sains itu dapat dipahami secara asyik, menarik dan menyenangkan. Acara ini semakin menarik dengan kehadiran Christoper Lauf dari Australian Youth Ambassador For Development yang ikut membantu Tim PP Iptek dalam acara demo sains. Beliau mengajarkan beberapa gerakan untuk mensinkronkan antara otak kiri dan otak kanan dan ternyata banyak peserta yang salah menirukan gerakan yang diajarkan oleh Chris.
Tim dari Bakosurtanal bersama dengan Tim Dari Dinas Hidrologi dan Oseanografi TNI-AL mengajak anak-anak untuk mengenal Peta Laut. Peserta diajarkan bagaimana menelusuri jalur pelayaran yang sudah ada dan memetakan jalur pelayaran yang belum ada, serta untuk mengetahui rintangan-rintangan yang ada di laut. Direncanakan akan dilakukan komparasi antara metode kompas dengan metode GPS, namun karena keterbatasan waktu maka akhirnya pengenalan peta laut hanya dengan menggunakan GPS. Peserta dibagi dalam 4 kelompok, masing-masing kelompok dibekali dengan satu alat GPS yang mereka pergunakan untuk menentukan arah perjalanan, kecepatan per jam, dan waktu yang dibutuhkan untuk mencapai sasaran tujuan (mark). Kemudian peserta dipandu untuk mengoperasikan GPS tersebut. Setelah berhasil menentukan berbagai posisi, selanjutnya mereka diajak ke anjungan kapal untuk melihat peta yang ada disana, sehingga mereka bisa membandingkan dengan peta yang telah mereka temukan melalui GPS.
Tim dari Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) bersama PP IPTEK mengadakan Workshop Roket Air (Water Rocket Workshop), dilanjutkan dengan peluncuran Roket Air. Melalui pelatihan pembuatan roket air ini diharapkan peserta akan dapat memahami Hukum Newton III", dimana setiap aksi akan menimbulkan reaksi. Udara yang dipompakan ke dalam roket berisi air akan memberikan tekanan yang besar pada air. Sehingga air akan mencari jalan yang paling mudah untuk keluar dari dalam roket. Peserta dibagi dalam 18 kelompok masing-masng kelompok diminta untuk membuat satu roket air.
Acara Science for All disambut dengan sangat antusias oleh seluruh peserta karena disajikan dalam bentuk permainan yang mengasyikkan dan menjadi hiburan tersendiri di tengah samudera luas yang kita hanya bisa melihat 4 L (laut lagi, laut lagi).
Dalam SFA Bahari, turut berpartisipasi Tim dari Ikatan Sarjana Oseanologi Indonesia (ISOI), Ditjen Pariwisata Budpar, Ditjen PMD Depdagri dan Dinas Hidrologi dan Oseanografi TNI AL. (IYP-ADPDKI-DEPV-KNRT).
Tidak ada komentar