Pameran 150 Tahun Perjalanan Lapangan & Penemuan Teori Evolusi Wallace di Nusantara
Melanjutkan penghormatan kepada Alfred Russel Wallace, Pusat Peragaan Iptek (PP-IPTEK) menggelar pameran foto perjalanan Lapangan dan Penemuan Teori Evolusi Wallace di Nusantara. Pameran diadakan di ruang serbaguna lantai 1, berlangsung mulai 3 Agustus 2009 s.d 31 Agustus 2009, pukul 09.00 s.d 17.00 wib. Dalam pameran ini sebanyak 54 koleksi foto ditampilkan. Mulai dari catatan tentang kupu-kupu sriti papilio euchenor dari Aru beserta gambar ulatnya; datail engket-engket Wallace (Batocera Wallacei); sampai gambar salah satu jenis primata terkecil, tarsius, tarsius spectrum. Bahkan ada gambar bidadari halmahera jantan, jenis burung yang ditemukan oleh Alfred Russel Wallace yang sekaligus diberikan nama sesuai dengan namanya.
Alfred Russel Wallace seorang naturalis muda. Menempuh ribuan kilometer dari negeri asalnya, Inggris, ia melakukan penelitian lapangan di wilayah Nusantara pada akhir 1850-an hinggal awal 1860-an. Dengan telaten, Ia mengamati, mencatat, dan memelajari setiap spesimen yang ia kumpulkan, mulai dari serangga, burung hingga mamalia. Dari salah satu tempat persinggahannya, di Pulau Ternate, Ia memperkenalkan jenis burung yang indah nan cantik kepada dunia sains. Burung jantan memiliki dada hijau terang yang panjang bergantung mirip jubah. Untuk menghormati penemuan itu, nama ilmiah burung yang memiliki nama Indonesia bidadari halmahera disematkan nama sang penemu: Semioptera wallacei.
Itulah sepenggal kisah mengenai Alfred Russel Wallace, yang menetapkan sebuah garis pemisah yang hebat di dunia kehidupan dan menemukan jalannya sendiri menuju teori evolusi. Kumpulan surat yang memuat teori evolusi ia kirimkan kepada Charles Darwin, yang dikenalnya hanya melalui korespondensi. Dalam kirimannya tersebut, Ia melampirkan makalah berjudul “On The Tendency of Varieties to Depart Indefinitely from the Original Type”. Dari Ternate Wallace yang tengah menderita demam akibat malaria mengirimkan surat itu melalui kapal pos yang berlayar ke Belanda pada 9 Maret 1858.
Pada 1 Juli 1858, perkumpulan ilmuwan Inggris, Linnean Society, menggelar presentasi ilmiah untuk mengupas temuan itu. Surat dari Ternate karya Wallace bersama beberapa cuplikan buram makalah karya Darwin dibacakan di hadapan Linnean Society tanpa dihadiri Darwin ataupun Wallace. Dalam pengantar presentasi yang disiapkan Charles Lyell dan Joseph Hooker—keduanya kawan dan mentor Darwin—dideklarasikan bahwa Darwin dan Wallace secara terpisah telah melahirkan teori yang menjelaskan kemunculan beragam bentuk makhluk hidup. Wallace sempat terlupakan dan berada di bawah bayang-bayang Charles Darwin, yang bersama-sama menenemukan teori evolusi melalui seleksi alam. Dalam beberapa dasawarsa belakangan, peran Wallace kembali dibangkitkan. Ia dikenal sebagai pendiri bio-geografi evolusi, terutama perintis bio-geografi pulau. Wallace pun diakui sebagai kolektor yang telaten dan produktif. Spesimen yang ia kumpulkan memperkaya koleksi museum dan ilmu taksonomi. (PP-IPTEK/dikutip dari berbagai sumber)
Tidak ada komentar