Talkshow Binokuler: Perkembangan Peroketan Indonesia
Dalam dialognya, Yus Kadarusman menyampaikan bahwa pertama kali roket di Indonesia diluncurkan pada tahun 1963 tepatnya 14 Agustus 1963 di Pameungpeuk, Jawa Barat dengan membuat dan meluncurkan 2 buah roket seri Kartika-1. Roket Kartika-1 dibuat dan diluncurkan hasil dari Projek PRIMA (Projek Roket Ilmiah Militer Awal) yang dibentuk pada tahun 1962. Atas dasar penting adanya lembaga yang dapat menyelenggarakan program-program pembangunan kedirgantaraan nasional maka pada 27 November 1963 dibentuklah LAPAN yang mempunyai visi meningkatkan peran iptek kedirgantaraan dalam mewujudkan kesejahteraan yang berkelanjutan.
Pada perkembangannya, LAPAN telah mengembangkan beberapa jenis roket yakni, Roket Balistik, Roket Kendali, Roket Cair dan Roket berbahan Propulen. Ke-4 jenis roket hasil pengembangan ini mempunyai fungsi yang spesifik ujar Yus Kadarusman. Sebagai contoh Roket berjenis balistik yakni RX-420 yang merupakan Roket Pengorbit Satelit (RPS) yang baru saja diuji luncurkan bulan Juli 2009 lalu di Pameungpeuk, Jawa Barat yang digunakan untuk membawa satelit pengamat cuaca dan iklim pada tahun mendatang. Roket selain untuk pengorbit satelit berfungsi utama dalam menjaga kedamaian dan kesejahteraan masyarakat Indonesia. Dalam hal ini, LAPAN juga telah berkerjasama dengan institusi lain, seperti TNI untuk mengembangkan roket sebagai pertahanan Negara.
Dialog yang mendapatkan antusias cukup besar dari pengunjung ini, berlangsung selama ± 45 menit dengan diselingi demonstrasi sains menarik dan pertunjukan film roket yang menghibur pengunjung setia BINOKULER sampai kegiatan berakhir.(ika/PP-IPTEK)
Tidak ada komentar