Mengamati Oposisi Saturnus Di Atas Langit PP-IPTEK
Saturnus merupakan planet ke enam dalam tatasurya kita (Bimasakti) dan merupakan planet terjauh yang dikenal manusia sebelum teleskop ditemukan. Planet yang juga dikenal dengan nama Planet bercincin ini berjarak sangat jauh dari Matahari, oleh karena itu kita tidak dapat terlalu jelas melihatnya dari Bumi, meskipun demikian cahayanya yang terang dikelamnya langit malam membuat planet ini bisa dikenali dan diamati dengan lebih mudah. Planet Saturnus berevolusi dalam waktu 104,46 tahun. Setiap 645 hari, Bumi, Saturnus, dan Matahari akan berada dalam satu garis lurus. Selain berevolusi, Saturnus juga berotasi dalam waktu yang sangat singkat, yaitu 5 jam 14 menit.
Saturnus yang dikenal unik dengan system cincin dan banyak memiliki satelit alaminya membuat banyak orang ingin mengamatinya lebih dekat dan Pusat Peragaan Iptek (PP-IPTEK) TMII membantu memfasilitasinya dengan membuka kesempatan kepada masyarakat untuk dapat melihat Oposisi Saturnus lebih dekat dengan menggunakan teropong Celestron C6 N pada hari Selasa, 23 Maret 2010.
Pada pengamatan kali ini dimulai dari pukul 19.00-21.00 dengan kondisi langit sempat berawan tebal dan mulai cerah kembali pada pukul 20.00 objek baru terlihat. Untuk mengetahui posisi objek digunakan alat GPS khusus dalam pencariannya. Peserta pengamatan Oposisi Saturnus siswa SMP Nurul Sunah Semarang kelas 8 yang bernama Salma beserta orang tua sengaja meluangkan waktunya untuk dapat melihat oposisi Saturnus dari langit PP-IPTEK.
Selain pengamatan Saturnus yang diadakan secara khusus, pengunjung PP-IPTEK juga dapat melakukan pengamatan Matahari yang diadakan setiap harinya di Pusat Peragaan Iptek TMII. Pada pengamatan Matahri ini, pengunjung diajak untuk dapat mengetahui secara langsung seperti apa fenomena dari lidah api Matahari dan juga bintik hitam matahari. [mala/PPIPTEK]
Tidak ada komentar