Siswa Indonesia Raih Medali Emas dalam Ajang APT JSO 2012 di Brunei Darussalam

Asean Plus Three Junior Science Odyssey adalah kompetisi sains yang diikuti peserta dari negara ASEAN ditambah tiga negara Asia (Jepang, Korea,China), untuk berkompetisi dalam bidang Fisika, Kimia dan Biologi pada tanggal 10 – 17 Juni 2012, bertempat di Bandar Seri Begawan, Brunei Darussalam. Pusat Peragaan Iptek (PP-IPTEK) sebagai fasilitator dari Indonesia melalui wakilnya (Mahfud Awaludin Yusuf), mengirim tiga orang siswa yaitu Muhammad Irfan Maulana Kusdhany (SMPN 115), Sharia Auliaannisa (SMPN 73) dan Carissa Azarine Delicia (SMP Al-Azhar Syifabudi) menjadi 1 tim,  selain itu tim lain dari Indonesia yang menjadi 1 tim adalah Stella Chandra Kirana, Amanda Refa Madani, Amirah Ayu M.Fahren yang berasal dari SMPN 1 Bogor serta didampingi oleh guru (Dyah Ratna Permatasari) dan utusan perwakilan (Dr. Finarya Legoh dari BPPT), Odik Suharyadi, S.Pd, Arni Suhaerani, S.Pd, Kepsek. SMPN 1 Bogor). 

Pada ajang ini, siswa-siswa peserta dari berbagai negara diuji pengetahuannya melalui tes praktikum di laboratorium (salah satunya Uji Titrasi pada bidang studi Kimia, merangkai komponen solar cell pada bidang studi Fisika dan proyek kerja lapangan yang berlokasi di Hutan Andulau dan Bukit Sawat pada bidang studi Biologi.

Pada hari kedua (11 Juni 2012) , sebelum kompetisi dimulai, para siswa, guru dan utusan perwakilan dari tiap negara mendapat perkuliahan sesi pertama dari Dr. Hee-Yol, YU dengan judul Darwin’s Paradox and Innovations dilanjutkan dengan sesi kedua oleh Professor.Dr Hj. Mohammed Abd Majid  dengan judul Taxonomy: Cornerstone of Biodiversity. Banyak pengetahuan yang bisa digali dari perkuliahan tersebut, karena antusiasme para audiens yang merespon dalam bentuk pertanyaan, tanya jawab cukup banyak.

Hari ketiga (12 Juni 2012), para siswa peserta terlibat dalam Lab Skills Assessment yaitu kompetisi untuk menguji keahlian dalam laboratorium baik dalam bidang studi Fisika dan Kimia, sedangkan para guru mengikuti perkuliahan bersama Prof. Sang Chun LEE (Chairman of ACGS) dengan judul Green Growth Education, yang berisi tentang bagaimana menumbuhkan “jiwa hijau” atau cinta lingkungan dan gaya hidup ramah lingkungan sedini mungkin pada anak-anak, karena bumi yang kita tinggali harus dijaga dari efek gaya hidup yang boros energi hingga kaitannya dengan polusi yang setiap hari ditimbulkan oleh aktivitas manusia.
Prof. Sang Chun LEE juga berpesan agar kita mendidik anak-anak untuk dapat terus menjaga bumi ini dari kerusakan dan mencintainya, dengan cara melakukan hal-hal yang kecil dan berkesinambungan, agar bumi terus terjaga keseimbangannya. Setelah mengikuti perkuliahan, para guru peserta APT JSO melakukan presentasi dari tiap-tiap negara yaitu dari negara Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, China, Filipina, Korea, Singapura, Swedia, Thailand dan Vietnam dengan tema Best Practices in Science Education in your country.

Hari keempat (13 Juni 2012) ada kegiatan Morning Tour bagi para guru, yaitu berkunjung ke Tasek Merimbun Heritage Museum untuk melihat koleksi museum serta menjelajah hutan yang ada di area tersebut sepanjang 850 m. Sedangkan para siswa terlibat dalam Field Work Project yang bertempat di hutan Bukit Sawat dan Andulau, yang merupakan kompetisi proyek lapangan dalam bidang studi Biologi.

Pada hari kelima (14 Juni 2012), presentasi poster oleh guru dari tiap-tiap negara diadakan, dengan mengusung tema “Current Initiatives and Future Plans in Your Country”. Audiens yang terlibat pun proaktif dalam mengajukan tanya jawab dan memberikan argumen yang bersifat sharing, karena demi kemajuan pembelajaran dari tiap-tiap negara peserta APT JSO. Untuk siswa-siswa peserta APT JSO disibukkan dengan mengolah data lapangan dari proyek lapangan yang telah mereka lakukan pada hari seblumnya.

Tibalah saatnya presentasi proyek lapangan dimulai (15 Juni 2012), kesepuluh peserta dengan tetap semangat, mempresentasikan karya mereka di hadapan audiens dan delapan perwakilan dewan juri yaitu Brunei Darussalam (2 orang), Indonesia (1 orang), Korea (1 orang), Filiphina (1 orang), Malaysia (1 orang), Singapura(1 orang) dan Swedia (1 orang).

Saat-saat yang mendebarkan pun terjadi ketika pengumuman pemenang kompetisi APT JSO,  yang diikuti 70 siswa peserta dari sepuluh negara (16 Juni 2012). Indonesia mendapat 4 medali emas yang terbagi menjadi 2 kategori, 3 medali emas pada Lab Skill Assessment, diraih oleh Stella Chandra Kirana, Amanda Refa Madani, Amirah Ayu M.Fahren dari SMPN 1 Bogor.  Kemudian 1 medali emas pada Field Work Project diraih oleh Sharia Auliaannisa (SMPN 73)   dan  3 medali perunggu yang didapat dari Lab Skill Assessment diraih Muhammad Irfan Maulana Kusdhany (SMPN 115), Sharia Auliaannisa (SMPN 73) dan Carissa Azarine Delicia (SMP Al-Azhar Syifabudi) . Juara umum even APT JSO ini diraih oleh negara Filipina, Korea dan Singapura. Meski belum menjadi juara umum tahun ini, Indonesia telah mencuri perhatian dari berbagai aspek kegiatan, dari tanya jawab dari guru-guru yang menjadi usulan menarik dari tiap negara, kostum merah yang eye catching  dan tari topeng memukau seluruh perhatian audiens pada malam Cultural Performance. Semoga tahun depan, para Garuda Muda dapat terbang menembus langit tertinggi dengan iptek sebagai pionirnya.
Jayalah terus Indonesia!(ma-ppiptek)