Penyelenggaraan RAKORNAS Asosiasi Science Center Indonesia (ASCI) ke-V
Pusat Peragaan
IPTEK (PP-IPTEK),
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
(Kemenristekdikti) akan menyelenggarakan Rapat Koordinasi Nasional
(RAKORNAS) Asosiasi Science Center Indonesia (ASCI) ke-V dalam rangka
menindaklanjuti program kerja tahunan ASCI. Kegiatan RAKORNAS ASCI ke-V diadakan pada tanggal 21 – 23 November 2018 di Gedung D Kemenristekdikti dan PP-IPTEK, TMII.
RAKORNAS ASCI ke-V mengambil tema “Pembudayaan Iptek kepada Generasi Muda dalam Menyongsong Revolusi Industri 4,0.” yang dibuka secara resmi oleh Sekretaris Jenderal Kemenristekdikti Prof. Ainun Na’im, Ph.D, M.B.A., didampingi
Kepala Biro Sumber Daya Manusia (SDM) Kemenristekdikti Ari Hendrarto Saleh,
M.Si, serta Direktur PP-IPTEK M. Syachrial Annas.
RAKORNAS ASCI ke-V mengambil tema “Pembudayaan Iptek kepada Generasi Muda dalam Menyongsong Revolusi Industri 4,0.” yang dibuka secara resmi oleh Sekretaris Jenderal Kemenristekdikti Prof. Ainun Na’im, Ph.D, M.B.A.,
Prof. Ainun Na’im, Ph.D, M.B.A menyatakan dalam sambutannya, dengan
adanya Rakormas ASCI ini semoga kiprah Science Center ke depannya dapat
meningkat lagi, mensosialisasikan dan juga membudayakan pentingnya ilmu
pengetahuan dan teknologi ke seluruh masyarakat. Revolusi Industri mengubah
budaya masyarakat, dahulu hanya orang tertentu yang memperoleh pendidikan
tinggi, dengan adanya industri maka kesempatan mendapatkan pendidikan
tinggi menjadi milik kalangan yang lebih luas karena semakin dibutuhkannya
tenaga-tenaga ahli dalam industri. Pengembangan Science Center perlu
mempunyai link yang kuat dengan pusat-pusat pengembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi, serta inovasi seperti perguruan tinggi,
lembaga penelitian, hingga lembaga pengembangan dan penerapan
teknologi seperti Badan Penerapan dan Pengkajian Teknologi (BPPT) dan
sebagainya. Perlu juga komunikasi yang erat dengan pengambil kebijakan, baik
pemerintah pusat maupun daerah.
Direktur PP-IPTEK, M. Syachrial Annas menyampaikan laporan penyelenggaraan
RAKORNAS ASCI ke-V, bahwa penyelenggaraan ASCI kali ini diikuti oleh 68 peserta
dari 19 Science Center. RAKORNAS ASCI ke-V ini mengangkat tema “Pembudayaan
Iptek kepada Generasi Muda dalam Menyongsong Revolusi Industri 4,0”. Pertemuan
ASCI ini memiliki tujuan untuk peningkatan pengembangan kerjasama para science
center ke depannya. Oleh karena itu, RAKORNAS ASCI tahun ini melibatkan
unsur-unsur akademisi, bisnis, dan government (ABG) agar
seluruh unsur peduli dengan keberadaan Science Center.
Asosiasi Science Center Indonesia
atau sering disebut ASCI merupakan organisasi yang menaungi
Science Center yang berada di wilayah Indonesia. Pengertian
Science Center itu sendiri adalah wahana pembelajaran iptek non formal untuk
semua usia yang berperan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang iptek.
Tujuan pembentukan ASCI sebagai
wadah untuk menjalin kerjasama dan komunikasi antar Science Center
masing-masing daerah. Selain itu, ASCI bertujuan untuk membantu dalam
perintisan dan pembangunan Science Center, serta mengembangkan networking dengan
berbagai stakeholders baik
dalam maupun luar negeri untuk memajukan Science Center di Indonesia.
ASCI dibentuk pada tanggal
29 Agustus 2013 pada acara Deklarasi ASCI di PP-IPTEK, Jakarta. Sampai saat ini sudah ada 23 Science
Center di Indonesia, yaitu PP-IPTEK Jakarta, Taman Pintar Yogyakarta,
Puspa Iptek Sundial Kotabaru Parahyangan Bandung, Graha Teknologi Sriwijaya
Palembang, Solo Science Center, Pusat Iptek dan Bahasa Pontianak, Jateng
Science Center Semarang, Sabak Science Center Tanjung Jabung Timur, Bappeda
Jepara, Jatim Park Science Center Malang, Iptek Center
Sawahlunto, Balitbang Provinsi Kalimantan Selatan, Balitbang Provinsi
Sulawesi Tenggara, Balitbang Provinsi Sumatera Utara, Dinas Perpustakaan
Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Belitung Timur, Dinas Perpustakaan Arsip dan
Dokumentasi Provinsi Lampung, Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah
Provinsi Sulawesi Selatan, Dinas Perpustakaan Arsip dan Dokumentasi Kabupaten
Gianyar – Bali, Museum Mpu Tantular Surabaya, Dinas Pemuda, Olahraga, dan
Pariwisata Kabupaten Cilacap, Bappeda Kota Parepare, Balitbang Kota Samarinda,
dan Mutiara Bangsa Science Center Indramayu. Pada akhir tahun 2018 ini akan
diresmikan 2 Science Center Daerah (SCD) di Provinsi Sumatera Barat dan Nusa
Tenggara Barat.
Setelah pembukaan, kegiatan dilanjutkan dengan Workshop Pengembangan
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dalam sebuah Science Center dari Direktorat
Jenderal PAUD Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dibawakan
oleh Direktur Pembinaan PAUD, Dr. Muhammad Hasbi yang diwakilkan Ibu
Purniati Restuningsih sebagai Kepala Sub. Div. Kurikululum PAUD,
Kemendikbud.
Dalam paparan materi disampaikan pengembangan dan kurikulum PAUD
berdasarkan pada Permendikbud 146 yang diharapkan pada tahun
2030 seluruh anak baik laki-laki maupun perempuan memperoleh akses
perkembangan, perawatan, dan pendidikan pra sekolah dasar yang
bermutu untuk memastikan kesiapan memasuki pendidikan dasar minimal 1 tahun. PAUD
adalah langkah awal memulai proses perkembangan dalam membentuk sikap dan
karakter anak. Pembelajaran anak PAUD dilakukan dengan bermain
sebagai cara belajar anak. Saat bermain, telah terjadi stimulasi yang
menyatukan keseluruhan aspek perkembangan, anak bebas untuk mengekspresikan
diri menurut penafsiran dirinya tanpa takut dinilai.
Setelah Workshop, para peserta RAKORNAS ASCI melakukan kunjungan ke PT
Dankos Farma, Tbk yang berlokasi di Pulogadung, Jakarta Timur. PT Dankos
Farma, Tbk merupakan perusahaan manufaktur
farmasi yang tergabung dalam Kalbe Farma Group. Kegiatan
dilanjutkan dengan overview tentang
objek yang akan dikunjungi yang meliputi 2 area, yaitu NBL Injection dan Kalbe
Learning Center. Setelah kunjungan selesai, dilanjutkan diskusi
singkat, tentang kerjasama PT Dankos Farma, Tbk dengan Science Center
ke depannya.
Hari kedua RAKORNAS ASCI ke-V didahului dengan workshop dari Universitas Bina
Nusantara yang membahas tentang “Revolusi Perguruan Tinggi di Era Revolusi
Industri 4.0” dibawakan oleh Dr. Elidjen, S.Kom., MinfoCommTech. Dalam
materinya dijelaskan untuk meningkatkan kualitas terutama dalam bidang
pendidikan/teknologi, diperlukan kolaborasi antar negara yang bertujuan saling
mengambil manfaat positif dari ilmu/teknologi dari masing-masing negara. Oleh
karena itu, kita harus bahu membahu antara Kemenristekdikti, Science Center, dan
Universitas untuk memajukan pendidikan/teknologi di Indonesia dengan fokus
pada solusi yang bisa dilakukan di tempat masing-masing dan tidak berkutat
pada masalah, karena menyelesaikan masalah juga tidak semudah membalikan
telapak tangan, dengan solusi yang dilakukan intinya ada progress/kemajuan
yang bisa kita dapatkan.
Kegiatan dilanjutkan dengan workshop tentang “Artificial Intelligence dan Cloud
Computing dalam sebuah Industri” yang dibawakan oleh Naveen
Nandan dari Solution Architect ASEAN PT. Amazon Web Service Indonesia.
Narasumber workshop ini merupakan orang Singapura sehingga workshop dilakukan
dengan dua bahasa, yaitu Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. Narasumber
menyampaikan materi dengan Bahasa Inggris dan moderator Ibu Anne Yurico menerjemahkan
ke Bahasa Indonesia.
Amazon memiliki produk yang dinamakan cloud computing. Cloud computing adalah
pengiriman atau penyediaan berdasarkan permintaan, daya komputasi,
penyimpanan database, aplikasi, dan sumber daya IT lain
melalui platform layanan cloud via internet
dengan harga sesuai penggunaan. Untuk masalah keamanan/data
security, sudah ada perjanjian antara Amazon dengan customer bahwa
Amazon tidak akan menyentuh data milik customer karena
ketika login hanya customer yang tahu password-nya.
Keamanan data juga bisa dilakukan dengan encryption dan Amazon
juga sudah certified di banyak ISO Security. Sedangkan apabila server
down, Amazon memiliki banyak server/data center di World
Wide, yang terdekat dengan Indonesia, yaitu Singapura, yang
memiliki 3 World
Wide. Jadi ketika ada yang down, server ini akan saling meng-cover, jadi bisa dipastikan
akan aman.
Salah satu yang dikembangkan oleh Amazon saat ini, yaitu Amazon
Rekognition, Amazon bekerjasama dengan World Wide Fund (WWF) memantau
hutan Indonesia, khususnya untuk mendata berapa jumlah harimau yang ada di
Indonesia. Amazon Rekognition selalu mempelajari data baru,
dan secara berkelanjutan menambah label baru dan fitur pengenalan fasial pada
produk ini.
Kegiatan dilanjutkan dengan pembahasan RAKORNAS ASCI ke-V yang merupakan
kelanjutan dari Kongres ASCI tahun sebelumnya yang diselenggarakan di Taman
Pintar Yogyakarta dengan hasil rapat kerja di antaranya melakukan pendampingan
teknis dalam kegiatan Kompetisi Roket Air Regional (KRAR) yang perwakilannya
akan melaju ke Kompetisi Roket Air Nasional (KRAN).
Pada RAKORNAS ASCI tahun ini membicarakan tentang Perkembangan dan
Permasalahan Science Center di Daerah, Evaluasi Program Kerja ASCI Tahun 2018,
Pembahasan Perkembangan AD/ART ASCI, dan Penentuan penyelenggara Rakornas ASCI
Ke-6.
Science Center memberikan edukasi dengan mencoba dan merasakan
berbagai alat peraga interaktif hands on dan minds on, siapa
pun dari segala usia dan latar belakang dapat mencoba pengalaman
sains yang menakjubkan.
Tidak ada komentar