Demo di Jakarta International School
Tak mau kalah dengan aksi-aksi demo yang terjadi di Jakarta dan beberapa kota besar lain, PP-IPTEK juga melakukan demo di Jl. Pattimura, Kebayoran Baru, tepatnya di Jakarta International School, Rabu (9/12/09). Berbekal kaleng bekas, sedotan, selang mesin cuci, gelas kaca, korek api, gas elpiji, dan gunting, tim dari PP-IPTEK melakukan aksi demonstrasi sains dengan tema “science of musics”. “what is science?, who wants to be a scientist?, what scientist do?” begitulah Christopher Lauf dan Ichsan mengawali demo di depan ratusan anak-anak mulai dari grade 2 sampai grade 5.
Demo ini berlangsung selama kurang lebih 3 jam yang dibagi menjadi tiga shift. “Ok! now, please put your finger on your neck and make an animal sound, one..two..three..mmmbeeee…”teriak anak-anak mengikuti Chris. “Could you feel something?, who knows what is it?”, “viiiibraaatiiooonnn….!” jawab anak-anak serempak. “Now, Ican has a straw, what do you do to make sound?” lanjut Chris. “Blow it!”, “Drop it!”, “Bend it!” teriak anak-anak menjawab pertanyaan Chris. Dan Ichsan pun mengikuti permintaan anak-anak dan kemudian melanjutkan dengan menggunting bagian ujung sedotan menjadi bentuk “V” lalu meniupnya. “Pheeettt..,pheeett…”, terdengar bunyi dari sedotan. “Waaoooww..” begitulah ekspresi yang terlihat di wajah anak-anak.
Bagi mereka itu adalah sebuah fenomena yang mengagumkan. Hanya tinggal mengulang kembali dengan menanyakan “Remember, what makes sound?, which part of the straw that vibrates?”, maka anak-anak secara nyata telah mengetahui dan belajar bagaimana sebuah benda dapat menimbulkan bunyi. Setelah mengetahui basic dari tema yang dipelajari, maka dengan lebih mudah kita dapat mengenalkan konsep-konsep tema (bunyi) yang lebih mendalam, seperti “how many types of sound?”, “how sound can travel?”, dsb, yang tentunya juga melalui rangkaian demonstrasi-demonstrasi yang dapat membangkitkan rasa keingintahuan anak-anak.
Sebagai puncak dari perjalanan demo science of musics, kami melakukan demonstrasi yang dikenal dengan nama “Ruben’s Fire Tube” atau “Dancing Fire” yang sangat spectacular secara visual. Dengan memberikan suara/bernyanyi di loud speaker, kita dapat melihat bagaimana penampakan gelombang bunyi melalui tinggi rendahnya api dan bagaimana pengaruhnya terhadap frekuensi bunyi yang diberikan. Tak hanya “dancing fire”, masih banyak demonstrasi-demonstrasi lain yang juga spektakuler yang bisa kita saksikan jika berkunjung ke Pusat Peragaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi.[ican/ppiptek]
Tidak ada komentar