Alat Peraga Pancuran Cahaya dan Pelampung Elektronik
Dapatkah seberkas cahaya mengikuti arah aliran air?
Mengapa cahaya Laser dapat mengikuti arah air?
Mengapa pompa air dapat menyala dan berhenti sendiri?
Pusat Peragaan Iptek (PP-IPTEK ), kembali menambah alat peraga baru untuk melengkapi koleksi galeri peragaan. Alat peraga tersebut adalah Pancuran Cahaya dan Pelampung Elektronik hasil kontribusi dari Universitas Pelita Harapan (UPH). Alat peraga Pancuran cahaya memanfaatkan prinsip serat optik dan Pelampung Elektronik yang bekerja berdasarkan ketinggian level air. Alat peraga ini memanfaatkan saklar otomatis untuk membuat aliran konstan bagian ini dinamakan Pelampung Elektronik. Dengan demikian alat peraga ini memperagakan dua jenis peragaan yaitu Pancuran Cahaya dan Pelampung Elektronik.
Alat peraga pancuran cahaya terdiri dari sebuah laser sebagai sumber cahaya yang ditempatkan sejajar dengan pancuran bak air, bak atas serta bak bawah. Peragaan ini menampilkan fenomena rambatan cahaya laser pada aliran pancuran air dari bak tersebut. Prinsip ini merupakan prinsip yang sama dengan serat optik yang dapat menghantarkan data dari satu ujung kabel serat ke ujung lain. Dapat terjadi demikian karena indeks bias (ukuran pembiasan cahaya pada suatu media) air lebih tinggi dari indeks bias udara dan sudut pancuran air cukup landai, maka cahaya laser akan mengalami pemantulan internal total di pancuran. Dan akibatnya, cahaya dari laser akan terjebak di dalam pancuran dan mengikuti arah pancuran air.
Alat peraga berikutnya yaitu Pelampung Elektronik yang terdiri dari sebuah pompa, tiga buah batang logam sebagai sensor, rangkaian kontroler elektronik, bak atas serta bak bawah. Peragaan ini menampilkan fenomena saklar otomatis yang mengenali level ketinggian air pada bak atas. Bila sensor logam bawah tidak terendam air, rangkaian elektronik akan menyalakan pompa. Bila sensor logam atas terendam air, rangkaian elektronik akan mematikan pompa. Dapat terjadi demikian karena di dalam bak air terdapat 3 batang logam yang berfungsi sebagai sensor elektronik yang bekerja secara resistif (mengenali perubahan hambatan listrik). Rangkaian elektronik akan mengenali kondisi hambatan pada tiap-tiap sensor. Jika sensor logam bawah terendam air maka rangkaian elektronik akan memerintahkan pompa air untuk menyala dan jika sensor logam atas terendam air maka rangkaian elektronik akan memerintahkan pompa untuk berhenti.
Alat peraga pancuran cahaya dan pelampung elektronik merupakan hasil pengembangan dari mahasiswa Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknologi Industri UPH, sebagai bentuk perwujudan pengabdian kepada masyarakat. Alat peraga tersebut telah diserahterimakan pada hari Kamis, 21 Januari 2010 pukul 11.00 wib di PP-IPTEK, yang dilakukan oleh Dekan Fakultas Teknologi Industri UPH, Herman Kanalebe, dan diterima oleh Direktur PP-IPTEK, Finarya Legoh, disertai dengan penandatangan berita acara serah terima dari kedua belah pihak. Alat peraga ini merupakan alat peraga ke-dua setelah sebelumnya UPH juga berkontribusi di peragaan PP-IPTEK dengan alat peraga Pintu Elektronik berbasis RFID. Selanjutnya alat peraga peraga pancuran cahaya dan pelampung elektronik akan tergabung kedalam klaster Optik sehingga dapat dimanfaatkan oleh masyarakat untuk pembelajaran. [pp-iptek]
Mengapa pompa air dapat menyala dan berhenti sendiri?
Pusat Peragaan Iptek (PP-IPTEK ), kembali menambah alat peraga baru untuk melengkapi koleksi galeri peragaan. Alat peraga tersebut adalah Pancuran Cahaya dan Pelampung Elektronik hasil kontribusi dari Universitas Pelita Harapan (UPH). Alat peraga Pancuran cahaya memanfaatkan prinsip serat optik dan Pelampung Elektronik yang bekerja berdasarkan ketinggian level air. Alat peraga ini memanfaatkan saklar otomatis untuk membuat aliran konstan bagian ini dinamakan Pelampung Elektronik. Dengan demikian alat peraga ini memperagakan dua jenis peragaan yaitu Pancuran Cahaya dan Pelampung Elektronik.
Alat peraga pancuran cahaya terdiri dari sebuah laser sebagai sumber cahaya yang ditempatkan sejajar dengan pancuran bak air, bak atas serta bak bawah. Peragaan ini menampilkan fenomena rambatan cahaya laser pada aliran pancuran air dari bak tersebut. Prinsip ini merupakan prinsip yang sama dengan serat optik yang dapat menghantarkan data dari satu ujung kabel serat ke ujung lain. Dapat terjadi demikian karena indeks bias (ukuran pembiasan cahaya pada suatu media) air lebih tinggi dari indeks bias udara dan sudut pancuran air cukup landai, maka cahaya laser akan mengalami pemantulan internal total di pancuran. Dan akibatnya, cahaya dari laser akan terjebak di dalam pancuran dan mengikuti arah pancuran air.
Alat peraga berikutnya yaitu Pelampung Elektronik yang terdiri dari sebuah pompa, tiga buah batang logam sebagai sensor, rangkaian kontroler elektronik, bak atas serta bak bawah. Peragaan ini menampilkan fenomena saklar otomatis yang mengenali level ketinggian air pada bak atas. Bila sensor logam bawah tidak terendam air, rangkaian elektronik akan menyalakan pompa. Bila sensor logam atas terendam air, rangkaian elektronik akan mematikan pompa. Dapat terjadi demikian karena di dalam bak air terdapat 3 batang logam yang berfungsi sebagai sensor elektronik yang bekerja secara resistif (mengenali perubahan hambatan listrik). Rangkaian elektronik akan mengenali kondisi hambatan pada tiap-tiap sensor. Jika sensor logam bawah terendam air maka rangkaian elektronik akan memerintahkan pompa air untuk menyala dan jika sensor logam atas terendam air maka rangkaian elektronik akan memerintahkan pompa untuk berhenti.
Alat peraga pancuran cahaya dan pelampung elektronik merupakan hasil pengembangan dari mahasiswa Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknologi Industri UPH, sebagai bentuk perwujudan pengabdian kepada masyarakat. Alat peraga tersebut telah diserahterimakan pada hari Kamis, 21 Januari 2010 pukul 11.00 wib di PP-IPTEK, yang dilakukan oleh Dekan Fakultas Teknologi Industri UPH, Herman Kanalebe, dan diterima oleh Direktur PP-IPTEK, Finarya Legoh, disertai dengan penandatangan berita acara serah terima dari kedua belah pihak. Alat peraga ini merupakan alat peraga ke-dua setelah sebelumnya UPH juga berkontribusi di peragaan PP-IPTEK dengan alat peraga Pintu Elektronik berbasis RFID. Selanjutnya alat peraga peraga pancuran cahaya dan pelampung elektronik akan tergabung kedalam klaster Optik sehingga dapat dimanfaatkan oleh masyarakat untuk pembelajaran. [pp-iptek]
Tidak ada komentar