Gerhana Matahari Terjadi Di Atap Pusat Peragaan Iptek (PP-IPTEK) TMII
Gerhana matahari merupakan fenomena alam yang terjadi ketika posisi Bulan terletak di antara Bumi dan matahari sehingga menutup sebagian atau seluruh cahaya matahari, hal ini dimungkinkan karena jarak antara bulan dan Bumi lebih dekat jika dibandingkan jarak antara matahari dan Bumi. Gerhana matahari dapat dibagi menjadi tiga jenis yaitu: gerhana total, gerhana sebagian, dan gerhana cincin.
Di pembukaan tahun 2010 ini, sekali lagi Pusat Peragaan Iptek (PP-IPTEK), TMII mengadakan peneropongan Gerhana Matahari. Peneropongan Gerhana Matahari yang dilakukan pada sore hari (15 Januari 2010) diikuti oleh ratusan pengunjung dari sekolah dan bahkan dari kalangan keluarga yang sengaja datang untuk menyaksikan gerhana matahari secara lebih jelas.
Peneropongan Gerhana Matahari yang melintasi beberapa wilayah di Indonesia terutama Jakarta dibuka oleh tim PP-IPTEK dengan menyuguhkan materi tentang antariksa, galaxy, matahari dan fenomena gerhana matahari yang kemudian dilanjutkan dengan workshop pembuatan “Solar Viewer” yang bahan bakunya menggunakan kertas karton yang bagian tengahnya dipotong kemudian ditempel dengan menggunakan filter yang terbuat dari negatif film . Solar Viewer ini kemudian akan digunakan pengunjung untuk mengamati gerhana matahari tidak lebih dari 10 detik.
Pada pukul 14.30 WIB seluruh pengunjung mulai menuju ke arena peneropongan di area dak (atap) PP-IPTEK , dimana disana telah tersedia 3 teleskop canggih yakni Celestron CFC 800, Firstcope 114 dan Solar Max Coronado yang dilengkapi filter yang dihubungkan ke layar besar.
Walau cuaca pada saat itu terlihat mendung dan langit tertutup oleh banyak awan, semangat pengunjung tidak sirna begitu saja. Mereka tampak sangat antusias bermain dengan teleskop, mencari objek yang dituju tidak juga tampak, sampai akhirnya penantian mereka selama beberapa waktu membuahkan hasil, matahari mulai menampakan sinarnya beberapa kali di sela-sela awan yang selalu mengikutinya dan akhirnya sekitar pukul 15.40 terlihat dilayar teleskop bulan sudah menutupi hampir 3/4 matahari hingga membentuk sabit, dimana kita sering menyebutnya Gerhana Matahari Sebagian. Kegiatan peneropongan gerhana matahari ditutup dengan pemutaran film ilmiah berjudul “Star”.[ikamian]
Di pembukaan tahun 2010 ini, sekali lagi Pusat Peragaan Iptek (PP-IPTEK), TMII mengadakan peneropongan Gerhana Matahari. Peneropongan Gerhana Matahari yang dilakukan pada sore hari (15 Januari 2010) diikuti oleh ratusan pengunjung dari sekolah dan bahkan dari kalangan keluarga yang sengaja datang untuk menyaksikan gerhana matahari secara lebih jelas.
Peneropongan Gerhana Matahari yang melintasi beberapa wilayah di Indonesia terutama Jakarta dibuka oleh tim PP-IPTEK dengan menyuguhkan materi tentang antariksa, galaxy, matahari dan fenomena gerhana matahari yang kemudian dilanjutkan dengan workshop pembuatan “Solar Viewer” yang bahan bakunya menggunakan kertas karton yang bagian tengahnya dipotong kemudian ditempel dengan menggunakan filter yang terbuat dari negatif film . Solar Viewer ini kemudian akan digunakan pengunjung untuk mengamati gerhana matahari tidak lebih dari 10 detik.
Pada pukul 14.30 WIB seluruh pengunjung mulai menuju ke arena peneropongan di area dak (atap) PP-IPTEK , dimana disana telah tersedia 3 teleskop canggih yakni Celestron CFC 800, Firstcope 114 dan Solar Max Coronado yang dilengkapi filter yang dihubungkan ke layar besar.
Walau cuaca pada saat itu terlihat mendung dan langit tertutup oleh banyak awan, semangat pengunjung tidak sirna begitu saja. Mereka tampak sangat antusias bermain dengan teleskop, mencari objek yang dituju tidak juga tampak, sampai akhirnya penantian mereka selama beberapa waktu membuahkan hasil, matahari mulai menampakan sinarnya beberapa kali di sela-sela awan yang selalu mengikutinya dan akhirnya sekitar pukul 15.40 terlihat dilayar teleskop bulan sudah menutupi hampir 3/4 matahari hingga membentuk sabit, dimana kita sering menyebutnya Gerhana Matahari Sebagian. Kegiatan peneropongan gerhana matahari ditutup dengan pemutaran film ilmiah berjudul “Star”.[ikamian]
Tidak ada komentar